Rangkaberita.com — Konsep eco-travel atau wisata ramah lingkungan semakin diminati oleh wisatawan, seiring meningkatnya kesadaran akan pentingnya menjaga alam dan budaya lokal. Indonesia sebagai negara megabiodiversitas memiliki banyak destinasi wisata yang tidak hanya indah, tetapi juga mengedepankan prinsip keberlanjutan. Mulai dari pelestarian lingkungan, pemberdayaan masyarakat lokal, hingga pembatasan aktivitas wisata agar alam tetap terjaga. Berikut lima destinasi wisata eco-travel di Indonesia yang patut masuk daftar perjalanan Anda.
1. Desa Wisata Nglanggeran, Yogyakarta
Desa Wisata Nglanggeran yang terletak di Kabupaten Gunungkidul dikenal sebagai salah satu desa wisata terbaik berbasis ekowisata. Daya tarik utamanya adalah Gunung Api Purba Nglanggeran yang menawarkan pemandangan alam eksotis. Pengelolaan wisata di desa ini melibatkan masyarakat lokal secara aktif, mulai dari pemandu wisata hingga pengelola homestay. Wisatawan juga diajak untuk menjaga kebersihan lingkungan dan menghormati adat setempat. Selain menikmati alam, pengunjung dapat belajar tentang pertanian organik dan kehidupan pedesaan yang berkelanjutan.
2. Taman Nasional Tanjung Puting, Kalimantan Tengah
Taman Nasional Tanjung Puting merupakan ikon eco-travel Indonesia yang terkenal hingga mancanegara. Kawasan ini menjadi habitat alami orangutan Kalimantan yang dilindungi. Wisatawan dapat menjelajahi sungai menggunakan klotok sambil menyaksikan langsung kehidupan satwa liar di alam bebas. Konsep wisata di Tanjung Puting menekankan konservasi dan edukasi, di mana setiap kunjungan turut berkontribusi pada upaya pelestarian hutan dan satwa. Jumlah pengunjung pun dibatasi demi menjaga keseimbangan ekosistem.
3. Raja Ampat, Papua Barat
Raja Ampat dikenal sebagai salah satu kawasan laut dengan keanekaragaman hayati tertinggi di dunia. Destinasi ini menerapkan konsep ekowisata laut dengan aturan ketat, seperti larangan merusak terumbu karang dan pembatasan aktivitas penyelaman. Wisatawan diwajibkan membayar kontribusi konservasi yang digunakan untuk menjaga ekosistem laut dan memberdayakan masyarakat lokal. Dengan air laut yang jernih dan terumbu karang yang masih alami, Raja Ampat menjadi contoh nyata bahwa pariwisata dapat berjalan seiring dengan pelestarian alam.
4. Desa Penglipuran, Bali
Desa Penglipuran merupakan salah satu desa terbersih di dunia dan menjadi contoh penerapan eco-travel berbasis budaya. Tata ruang desa yang rapi, penggunaan material alami, serta aturan adat yang ketat menjadikan lingkungan tetap lestari. Wisatawan yang berkunjung diajak untuk menghormati nilai-nilai budaya dan menjaga kebersihan desa. Selain menikmati arsitektur tradisional Bali, pengunjung juga dapat mempelajari filosofi hidup masyarakat setempat yang harmonis dengan alam.
5. Taman Nasional Komodo, Nusa Tenggara Timur
Selain terkenal dengan satwa purba komodo, Taman Nasional Komodo juga menjadi destinasi eco-travel unggulan. Pemerintah dan pengelola kawasan menerapkan berbagai kebijakan untuk membatasi jumlah wisatawan dan melindungi habitat komodo. Aktivitas wisata seperti trekking dan snorkeling diawasi ketat agar tidak merusak lingkungan. Masyarakat lokal turut dilibatkan sebagai pemandu dan pengelola jasa wisata, sehingga manfaat ekonomi dapat dirasakan secara langsung tanpa mengorbankan kelestarian alam.
Eco-travel bukan sekadar tren, melainkan bentuk tanggung jawab wisatawan terhadap lingkungan dan budaya. Dengan memilih destinasi wisata ramah lingkungan, wisatawan turut berkontribusi dalam menjaga alam Indonesia agar tetap lestari untuk generasi mendatang. Lima destinasi tersebut membuktikan bahwa keindahan alam dapat dinikmati tanpa harus merusaknya, selama dikelola dengan bijak dan bertanggung jawab.