Pembahasan Teks Eksposisi Lengkap dari Pengertian, Tujuan, Struktur, Ciri, dan Contohnya

Rangkaberita, kamu tentu sering membaca teks yang berisi penjelasan mengenai suatu informasi, bukan? Tahukah kamu, dalam Bahasa Indonesia, teks seperti ini disebut dengan teks eksposisi?

Teks eksposisi adalah sebuah teks nonfiksi yang berisi penjelasan mengenai suatu informasi maupun pengetahuan secara singkat, padat, jelas, dan akurat disertai dengan pendapat penulis. Teks ini dapat kamu temukan di media digital, koran, majalah, dan sebagainya. 

Nah, sama seperti jenis teks dalam Bahasa Indonesia lainnya, teks eksposisi juga memiliki ciri-ciri, struktur, unsur, dan jenis-jenis tersendiri. Yuk, simak penjelasan lebih lanjutnya pada ulasan berikut ini. 

Pengertian Teks Eksposisi

Teks eksposisi adalah teks nonfiksi yang berisi penjelasan mengenai suatu informasi maupun pengetahuan secara singkat, padat, jelas, dan akurat disertai dengan pendapat penulis. Umumnya, isi dari teks ini mengandung sudut pandang tertentu yang diperkuat dengan argumen yang logis, serta fakta dan data. 

Informasi yang dibahas biasanya mengenai isu-isu yang tengah hangat diperbincangkan di kalangan masyarakat. Misalnya, kasus pembunuhan yang dilakukan Ferdy Sambo, Covid-19, isu pendidikan, dan sebagainya. 

Teks ini sangat sering ditemukan dalam kehidupan sehari-hari, seperti di media digital, koran, majalah, bahkan buku pelajaran dan ensiklopedia. 

Tujuan Teks Eksposisi

Teks eksposisi memiliki tujuan tersendiri dalam penulisannya. Penulisan teks ini bertujuan untuk menjelaskan suatu informasi tertentu agar dapat menambah pengetahuan dan wawasan pembaca. Jadi, setelah membaca teks diharapkan pembaca akan mendapatkan pengetahuan secara terperinci mengenai masalah atau isu di sekitarnya. 

Selain itu, teks eksposisi juga bertujuan sebagai sarana untuk memberikan informasi tertentu dari berbagai sudut pandang karena sifat dari penulisan teks eksposisi sendiri adalah argumentatif. Dengan begitu, pembaca bisa mengetahui pendapat lain mengenai suatu isu dan faktor apa saja yang membuat mereka mendukung atau menolak isu tersebut. 

Ciri-ciri Teks Eksposisi

Ada beberapa ciri-ciri teks eksposisi yang membedakannya dengan jenis teks lainnya. Berikut ciri-cirinya. 

  • Dalam teks eksposisi terdapat penulisan yang menjelaskan suatu pokok persoalan secara objektif dan tidak memihak.
  • Tidak ada unsur yang bersifat subjektif dan emosional, serta tidak membangkitkan emosi pembaca.
  • Gaya penulisan bersifat informatif dan setiap objek diuraikan dengan sangat jelas agar pembaca memperoleh informasi dengan baik dan dapat menambah pengetahuan mereka. 
  • Gaya informasinya bersifat mengajak.
  • Teks memuat fakta yang terdapat di lapangan. 
  • Penyampaiannya lugas dan menggunakan bahasa baku.
  • Tidak memaksakan pembaca untuk mengikuti kemauan penulis.

Struktur Teks Eksposisi

Struktur teks eksposisi terbagi menjadi tiga bagian, yaitu pernyataan pendapat (tesis), argumentasi, dan penegasan ulang pendapat. Berikut penjelasannya. 

1. Pernyataan pendapat (tesis)

Pada bagian pernyataan pendapat atau tesis, berisi gagasan, ide, opini, pikiran, anggapan, ataupun argumentasi yang dikemukakan oleh si penulis terhadap suatu peristiwa, isu, atau permasalahan tanpa dipengaruhi oleh orang lain. Bagian ini juga disebut bagian pembuka.

2. Argumentasi

Bagian argumentasi adalah bagian yang mengandung unsur penjelas untuk mendukung tesis atau pendapat yang disampaikan. Oleh karena itu, pada bagian ini kamu akan menemukan alasan yang mendasari penulis untuk menerima ataupun menolak suatu gagasan dari permasalahan. 

Argumentasi ini dapat berupa alasan logis, data hasil temuan, fakta-fakta, hingga pernyataan para ahli. Argumentasi yang baik adalah argumen yang dapat mendukung pernyataan pendapat yang disampaikan oleh penulis. 

3. Penegasan ulang pendapat 

Bagian terakhir adalah bagian penegasan ulang pendapat. Bagian ini berisikan penegasan ulang pendapat penulis. Bagian ini bertujuan untuk menegaskan pendapat awal yang disertai dengan rekomendasi atau saran. 

Jika diperhatikan, struktur teks eksposisi ini mirip dengan teks debat. Itulah mengapa debat digolongkan ke dalam teks eksposisi karena keduanya memiliki struktur yang sama. 

Jenis-jenis Teks Eksposisi

Teks eksposisi terdiri dari beberapa jenis, yaitu:

1. Eksposisi definisi

Eksposisi definisi adalah teks eksposisi yang berisi pengertian dari suatu barang atau hal. 

2. Eksposisi pertentangan

Eksposisi pertentangan adalah teks eksposisi yang berisi pertentangan antara satu hal dengan hal lainnya. 

3. Eksposisi ilustrasi

Jenis teks eksposisi ini menggunakan penggambaran atau penjelasan secara sederhana mengenai suatu hal sehingga pembaca lebih mudah memahami. Biasanya, eksposisi ilustrasi menggunakan contoh-contoh nyata yang memiliki sifat dan fungsi yang sama.

4. Eksposisi berita

Eksposisi berita adalah teks eksposisi yang bertujuan untuk memberikan informasi dari suatu kejadian. Teks jenis ini sering dijumpai pada berita atau surat kabar. 

5. Eksposisi perbandingan

Teks eksposisi perbandingan adalah jenis teks yang berfungsi untuk mengungkapkan persamaan dan perbedaan dari kedua peristiwa, kedua benda, atau lainnya. 

6. Eksposisi proses

Eksposisi proses adalah teks yang berisi tentang petunjuk pembuatan atau penggunaan suatu hal.

7. Eksposisi laporan

Eksposisi laporan adalah teks yang berfungsi untuk menginformasikan tentang suatu hal, peristiwa, atau kejadian. Jenis teks ini biasanya memaparkan lokasi, waktu, kejadian apa yang terjadi, dan penjelasan singkat mengenai kejadian tersebut. 

Unsur-unsur Teks Eksposisi

Teks eksposisi memiliki dua unsur utama sebagai penyusunnya, yaitu gagasan dan fakta. Gagasan dalam teks eksposisi berisi penilaian, komentar, maupun saran dari penulis mengenai suatu isu atau permasalahan yang sedang dibahas. 

Bagian ini bertujuan untuk mengajak pembaca untuk ikut membahas isu atau permasalahan yang sedang dibahas penulis. 

Selain gagasan, teks eksposisi juga harus mengandung fakta. Nah, apa fungsi fakta dalam teks eksposisi?

Dalam teks eksposisi, fakta berfungsi untuk memperkuat pendapat yang diungkapkan penulis sehingga lebih meyakinkan pembaca. 

Biasanya, penulis mengungkapkan fakta berupa tanggal,  waktu, lokasi, maupun pernyataan para ahli yang dapat dipertanggung jawabkan. Menyajikan informasi sesuai fakta adalah bagian penting dalam teks eksposisi karena teks ini bersifat nonfiksi. 

Jadi, meskipun dalam penulisannya terdapat pendapat dari penulis, tetapi pendapat tersebut diperkuat dengan fakta. 

Pola Pengembangan Teks Eksposisi

Teks eksposisi memiliki sejumlah pola pengembangan dalam penulisannya. Beberapa di antaranya adalah sebagai berikut. 

1. Pola umum-khusus

Pada pola umum-khusus, pendapat utama disampaikan secara umum di awal paragraf. Kemudian, pendapat tersebut dijelaskan lebih detail lagi agar bersifat lebih khusus. 

Kalau digambarkan, pola pengembangan teks eksposisi ini berbentuk seperti segitiga terbalik.

2. Pola khusus-umum

Kebalikan dari pola umum-khusus, pola yang satu ini berbentuk seperti segitiga di mana pendapat utama dijelaskan secara rinci di awal kalimat, lalu diikuti dengan uraian yang bersifat umum. Bagian akhir dari pola ini berfungsi sebagai kesimpulan.

3. Pola ilustrasi

Pada pola pengembangan ilustrasi, pendapat utama disampaikan di awal paragraf, lalu diikuti dengan penjelasan, serta ilustrasi untuk mendukung gagasan tersebut. Pola ini bertujuan untuk membuktikan gagasan yang disampaikan. 

4. Pola perbandingan

Pada pola ini, penulis membandingkan suatu pendapat dengan sesuatu, bisa berupa benda, keadaan, atau hal-hal lain yang memiliki persamaan atau perbedaan agar dapat meyakinkan pembaca. 

Kaidah Kebahasaan Teks Eksposisi

Teks eksposisi memiliki kaidah kebahasaan tersendiri yang menjadikannya berbeda dengan jenis teks lainnya. Adapun kaidah kebahasaan teks eksposisi adalah sebagai berikut. 

  • Menggunakan kata-kata teknis atau peristilahan.
  • Menggunakan kata-kata yang menunjukkan hubungan penyebaban untuk menyatakan sesuatu yang argumentatif (hubungan kausalitas).
  • Menggunakan kata-kata yang menyatakan hubungan temporal, seperti sebelum itu, kemudian, pada akhirnya, dan sebaliknya. Bisa juga menggunakan kata-kata yang menyatakan perbandingan/pertentangan, seperti sementara itu, sedangkan berbeda halnya, dan namun. Kata-kata ini digunakan untuk menyampaikan urutan argumentasi/fakta ataupun penolakan/penentangan terhadap argumen lainnya.
  • Menggunakan kata-kata kerja mental (mental verb), yakni kata kerja yang menyatakan kegiatan abstrak sebagai bentuk aktivitas pikiran.
  • Menggunakan kata-kata perujukan, seperti menurut, berdasarkan…, merujuk…
  • Menggunakan kata-kata persuasif, seperti hendaklah, sebaiknya, diharapkan, perlu, harus, dan seharusnya. 

Cara membuat teks eksposisi

Adapun cara membuat teks eksposisi adalah sebagai berikut. 

  • Tentukan topik yang ingin ditulis. Pilihlah topik yang kamu kuasai dan menarik.
  • Menyusun kerangka pemikiran untuk memudahkan kamu dalam menulis teks eksposisi yang tersistematis sehingga memudahkan pembaca untuk memahaminya.
  • Kumpulkan fakta dan data untuk mendukung pendapat yang kamu tulis, seperti jurnal, hasil penelitian, maupun pendapat para ahli. 
  • Setelah menyusun kerangka pemikiran dan mengumpulkan fakta serta data, kamu sudah bisa mulai menulis teks eksposisi dengan mengembangkan kerangka pemikiran. Gunakan Bahasa Indonesia yang baik dan benar, sesuai dengan kaidah kebahasaan teks eksposisi, serta strukturnya. 

Contoh Teks Eksposisi

Berikut adalah contoh teks eksposisi sederhana untuk membantu kamu dalam memahami teks ini. 

Olahraga yang Tepat bagi Tubuh Masing-Masing

Pernyataan pendapat

Olahraga tentu memiliki banyak manfaat bagi tubuh manusia. Jika sering berolahraga maka tubuh akan kembali segar dan bugar. Namun penting diketahui untuk memilih jenis olahraga yang tepat bagi tubuh masing-masing. Misalnya kita harus tahu kondisi jantung kita apakah kuat atau tidak untuk berolahraga dalam periode waktu yang lama. Karena setiap orang mempunyai kekuatan jantung yang berbeda-beda. Jadi jenis olahraganya tidak bisa disamaratakan. Oleh karena itu penting untuk mengetahui jenis olahraga yang tepat bagi tubuh masing-masing. 

Argumentasi

Olahraga merupakan kegiatan mengolah tubuh yang menyenangkan dan semua orang bisa melakukannya. Contoh olahraga antara lain lari, sepak bola, bulu tangkis, renang dan lain sebagainya. Selain menyenangkan, olahraga juga membawa banyak sekali manfaat bagi tubuh dan bisa membuat tubuh lebih sehat. 

Setelah berolahraga biasanya kita akan merasakan suasana tubuh yang segar dan bugar. Selain itu, olahraga juga bisa membuat suasana hati senang. Karena olahraga juga bisa menjadi media pelepas stres atau beban pikiran. 

Manfaat olahraga salah satunya dapat meningkatkan metabolisme tubuh yang berguna supaya tubuh terhindar dari penyakit kognitif. Seperti penurunan sistem kerja otak atau kepikunan. 

Seseorang dengan tekanan darah yang tinggi sangat dianjurkan untuk rutin berolahraga. Karena tekanan darah tinggi bisa menyebabkan penyempitan pada pembuluh darah sehingga aliran darah menjadi tidak lancar. Berolahraga secara rutin dapat membantu memperlancar peredaran aliran darah di dalam tubuh bagi penderita darah tinggi. 

Rutin berolahraga juga bisa menyehatkan jantung. Namun harus dipahami juga apakah kondisi jantungnya kuat atau tidak jika melakukan olahraga-olahraga yang diinginkan. Misalnya orang dengan penyakit jantung biasanya kurang kuat saat melakukan olahraga renang, lari atau olahraga berat lainnya. Kasus seperti ini sering sekali kita temui. Kadang orang melakukan olahraga tapi tidak melihat kekuatan jantungnya terlebih dahulu. Bukannya membuat tubuh lebih sehat, tapi malah membuat keadaan semakin buruk bagi jantungnya.

Sudah sering sekali terjadi kasus seseorang yang sedang berolahraga tiba-tiba jatuh pingsan dan harus segera dilarikan ke rumah sakit. Hal tersebut terjadi bisa karena riwayat penyakit jantung yang pernah dideritanya. Sehingga tubuhnya tidak kuat dan malah menimbulkan serangan jantung mendadak karena aktivitas menguras tenaga yang sedang dilakukannya. Hasilnya ia jatuh pingsan. 

Bila kondisi tubuh normal, maka olahraga sangat disarankan untuk dilakukan. Bahkan baiknya olahraga dilakukan minimal 1 kali dalam seminggu. Jika dilakukan secara rutin maka tubuh akan lebih sehat dan kuat menahan serangan berbagai penyakit. Karena dengan berolahraga kekebalan tubuh juga semakin meningkat. Tubuh orang yang sering berolahraga akan tetap sehat dan lebih kuat terhindar dari berbagai penyakit. 

Jadi pastikan dan ketahui kondisi tubuh terlebih dahulu sebelum berolahraga, apakah sanggup atau tidak untuk melakukannya. Kalau tubuh tidak kuat, bukan kesehatan yang didapat, melainkan penyakit baru yang akan memperburuk kondisi. 

Penegasan ulang pendapat

Olahraga mempunyai banyak manfaat bagi tubuh jika dilakukan secara teratur. Manfaat olahraga antara lain memperbaiki mood dan suasana hati, terhindar dari berbagai penyakit, melancarkan peredaran darah dan meningkatkan metabolisme tubuh. Meskipun begitu, tidak sedikit juga orang yang melakukan olahraga dengan salah hingga berakhir di ranjang rumah sakit. Hal tersebut terjadi karena ia tidak bisa memahami kondisi dan keadaan tubuhnya sendiri. 

Maka dari itu, pastikan kondisi tubuh terlebih dahulu sebelum melakukan olahraga berat yang menguras banyak tenaga. Dan pastikan kamu memilih jenis olahraga yang tepat dan sesuai dengan tubuh kamu.

Itulah pembahasan mengenai teks eksposisi. Semoga bisa meningkatkan pengetahuan dan pemahaman kamu mengenai teks ini, ya!