Rangkaberita.com — China terus menjadi perhatian utama Amerika Serikat (AS) dalam berbagai sektor strategis, terutama di bidang teknologi dan inovasi. Baru-baru ini, seorang senator Demokrat AS, Mark Warner, kembali mengingatkan publik soal kekuatan teknologi baru yang sedang berkembang pesat di China. Warner menekankan bahwa AS perlu memperhatikan perkembangan perusahaan-perusahaan teknologi China yang berpotensi melampaui raksasa yang selama ini dikenal, seperti Huawei.
Dalam pernyataannya, Senator Warner menyebut perusahaan bernama Beijing Genomics Institute (BGI) sebagai salah satu contoh perusahaan China yang perlu diwaspadai. Menurut Warner, skala BGI bisa saja melebihi raksasa teknologi Huawei.
“Jika Huawei saja sudah besar, BGI pasti akan lebih besar lagi,” ujarnya, dikutip dari Internasional, Minggu (7/12/2025). Pernyataan ini menunjukkan bahwa AS mulai menaruh perhatian serius pada perusahaan-perusahaan teknologi baru yang bergerak di sektor ilmiah dan bioteknologi.
BGI merupakan perusahaan yang bergerak di bidang genomik, yakni ilmu yang mempelajari gen, DNA, dan penerapannya dalam penelitian medis dan bioteknologi. Awalnya, BGI berawal dari entitas riset bernama Beijing Genomics Institute, yang didirikan untuk mendukung proyek genom nasional China. Proyek ini bertujuan untuk memetakan genom manusia dan berbagai organisme penting lain, sehingga dapat digunakan untuk pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi medis.
Seiring waktu, BGI bertransformasi dari entitas riset menjadi perusahaan komersial. Mereka mulai menawarkan layanan dan produk genomik yang dapat digunakan di seluruh dunia. Transformasi ini menjadikan BGI bukan sekadar institusi penelitian, tetapi juga pemain global dalam industri bioteknologi. Perusahaan ini kini mampu menyediakan layanan seperti sequencing genom, analisis data genetik, dan solusi kesehatan berbasis genom.
Senator Warner menekankan bahwa BGI memiliki potensi untuk menjadi pesaing serius di pasar global. Dengan teknologi genomik yang canggih, BGI berpeluang menawarkan layanan yang lebih luas dan mendalam dibanding perusahaan bioteknologi di AS. Hal ini memicu kekhawatiran di kalangan pembuat kebijakan AS terkait dominasi teknologi China di sektor strategis, termasuk genomik, data biologis, dan kesehatan digital.
Selain aspek ekonomi dan bisnis, perkembangan BGI juga memiliki implikasi strategis dan keamanan. Data genomik dianggap sebagai aset penting dalam penelitian medis, pertahanan, dan keamanan nasional. Dengan pertumbuhan BGI, AS mungkin perlu mempertimbangkan langkah-langkah untuk menjaga keamanan data sensitif dan memastikan bahwa inovasi teknologi tetap berada dalam kontrol yang aman.
Kasus BGI menunjukkan bagaimana China merancang strategi jangka panjang di bidang teknologi tinggi. Tidak hanya di sektor telekomunikasi seperti Huawei, tetapi juga di bioteknologi dan genomik, China menempatkan dirinya sebagai pemimpin global. BGI menjadi contoh nyata bagaimana pemerintah dan sektor swasta bekerja sama untuk mendorong inovasi dan ekspansi global.
Bagi AS, munculnya BGI menandai tantangan baru. Selain harus bersaing dengan perusahaan teknologi China yang sudah mapan, seperti Huawei, AS kini juga harus memperhatikan inovasi di sektor bioteknologi. Senator Warner menekankan pentingnya investasi riset dan pengembangan (R&D) di Amerika Serikat agar tetap kompetitif di kancah global, khususnya di bidang teknologi yang berpotensi mengubah industri kesehatan dan keamanan nasional.
Kesimpulannya, Beijing Genomics Institute merupakan contoh nyata bagaimana China terus memperluas pengaruhnya di bidang teknologi tinggi. Dengan kemampuan finansial, inovasi, dan dukungan pemerintah, BGI berpotensi menjadi raksasa global yang menantang dominasi perusahaan-perusahaan teknologi AS. Senator Mark Warner menegaskan bahwa AS harus tetap waspada, mengingat persaingan teknologi kini tidak hanya soal telekomunikasi, tetapi juga inovasi ilmiah dan bioteknologi yang memiliki implikasi strategis jangka panjang.