ARES 2025 Dorong Dialog Industri Properti, Teknologi, dan Desain

ARES 2025 Dorong Dialog Industri Properti, Teknologi, dan Desain

Rangkaberita.com — Ajang ARES 2025 (Asia Real Estate Summit) hadir sebagai ruang strategis yang mendorong dialog lintas sektor antara industri properti, teknologi, dan desain. Di tengah perubahan cepat yang dipicu oleh digitalisasi, urbanisasi, serta tuntutan keberlanjutan, ARES 2025 menegaskan pentingnya kolaborasi multidisipliner untuk menjawab tantangan masa depan kota dan ruang hidup. Industri properti saat ini tidak lagi berdiri sendiri. Pengembangan kawasan hunian, komersial, maupun mixed-use semakin bergantung pada inovasi teknologi dan pendekatan desain yang berorientasi pada manusia. ARES 2025 menangkap dinamika ini dengan mempertemukan pengembang, arsitek, desainer interior, perencana kota, startup teknologi, hingga investor dalam satu forum dialog yang terbuka dan konstruktif.

Salah satu fokus utama ARES 2025 adalah transformasi digital dalam properti. Topik seperti smart building, penggunaan kecerdasan buatan (AI) untuk manajemen gedung, Internet of Things (IoT), serta pemanfaatan big data menjadi pembahasan penting. Teknologi dipandang bukan sekadar alat pendukung, melainkan fondasi baru dalam menciptakan bangunan yang efisien, aman, dan adaptif terhadap kebutuhan penghuninya. Dialog ini membuka peluang kolaborasi antara pengembang dan perusahaan teknologi untuk menciptakan solusi yang relevan dengan konteks lokal Asia.

Di sisi lain, desain mendapat perhatian besar sebagai elemen strategis yang menjembatani teknologi dan kebutuhan manusia. ARES 2025 menekankan bahwa desain tidak hanya soal estetika, tetapi juga menyangkut fungsi, kenyamanan, kesehatan, dan keberlanjutan. Konsep desain berkelanjutan, biophilic design, serta pendekatan human-centered design menjadi topik diskusi yang menonjol. Para arsitek dan desainer didorong untuk bekerja lebih dekat dengan pengembang dan teknolog agar inovasi yang dihasilkan tidak kehilangan sentuhan kemanusiaan.

Isu keberlanjutan dan ESG (Environmental, Social, Governance) juga menjadi benang merah dalam berbagai sesi ARES 2025. Industri properti memiliki kontribusi besar terhadap konsumsi energi dan emisi karbon. Oleh karena itu, dialog antara pemangku kepentingan menjadi krusial untuk merumuskan strategi pembangunan yang lebih ramah lingkungan. Teknologi hijau, material berkelanjutan, serta desain hemat energi dibahas sebagai solusi nyata yang dapat diterapkan, bukan sekadar konsep ideal. ARES 2025 juga berperan sebagai wadah pertukaran wawasan regional dan global. Dengan melibatkan pembicara dan peserta dari berbagai negara, forum ini memperkaya perspektif tentang bagaimana kota-kota di Asia menghadapi tantangan yang serupa namun dengan konteks yang berbeda. Diskusi ini membantu pelaku industri memahami praktik terbaik (best practices) yang dapat diadaptasi, sekaligus menghindari kesalahan yang sama dalam proses pembangunan.

Lebih dari sekadar konferensi, ARES 2025 mendorong terciptanya ekosistem kolaboratif. Dialog yang terbangun diharapkan berlanjut menjadi kemitraan nyata, proyek bersama, dan inovasi berkelanjutan. Interaksi antara generasi profesional senior dan talenta muda juga menjadi nilai tambah, karena menghadirkan kombinasi pengalaman dan ide segar dalam merancang masa depan industri. Dengan mendorong dialog antara properti, teknologi, dan desain, ARES 2025 menegaskan bahwa masa depan pembangunan tidak bisa dicapai melalui pendekatan sektoral yang terpisah. Sinergi lintas disiplin adalah kunci untuk menciptakan ruang hidup yang cerdas, berkelanjutan, dan berorientasi pada manusia. ARES 2025 pun menjadi momentum penting bagi industri untuk bergerak bersama menuju arah yang lebih inovatif dan bertanggung jawab.