Semua negara pastinya memiliiki sejarah, baik itu tentang perang melawan penjajah seperti kisah Bandung Lautan Api atau jatuhnya Konstantinopel pada tahun 1453. Semua rangkaian peristiwa di atas benarr-benar terjadi dan dicatat secara resmi dalam bentuk dokumen yang dikenal dengan teks sejarah.
Lantas, apa yang dimaksud dengan teks sejarah? Secara singkat teks sejarah adalah teks yang membahas deretan peristiwa yang disusun berdasarkan kronologis waktu di lapangan.
Teks sejarah dapat disajikan dalam bentuk rangkaian kejadian yang runtut dan dapat ditemukan dalam bentuk teks naratif dan deskritif.
Banyak manfaat jika kamu mempelajari sejarah masa lalu. Melalui artikel ini kamu dapat mengetahui informasi mengenai pengertian, fungsi, ciri-ciri, jenis, struktur teks sejarah, hingga contoh lengkapnya untuk menulis teks sejarah pribadi.
Pengertian Teks Sejarah
Teks sejarah adalah kumpulan tulisan yang berisi peristiwa penting atau kejadian yang benar-benar terjadi di masa lalu. Alur teks sejarah ternyata berbeda dengan teks cerita sejarah yang mengandung kisah imajinasi meskipun referensinya tetap memuat tokoh atau latar belakang sejarah nyata.
Jadi, jangan salah ketika membedakan keduanya karena ada perbedaan besar dari cara penulisan dan penyaampaian jalan ceritanya. Contoh novel teks cerita sejarah bisa kamu temukan di Novel Pangeran Diponegoro: Menggagas Ratu Adil karya Remly Silado. Setelah membacanya kamu akan paham maksud dari teks sejarah dan teks cerita sejarah.
Teks sejarah sangat penting dipelajari, tujuannya bukan hanya mengetahui asal muasal suatu kejadian. Tujuan utamanya adalah supaya dapat mengambil makna, nilai kebajikan, memperkuat sikap bela negara, dan menghargai pengorbanan masa lalu.
Fungsi Teks Sejarah
Selain pengertian, teks sejarah memiliki sejumlah fungsi yang dapat menggugah pemikiran pembaca. Adapun fungsi-fungsinya yaitu:
- Fungsi Inspiratif, teks sejarah mampu memberikan inspirasi, imajinasi, dan kreativitass pada individu atau khalayak ramai.
- Fungsi instrtuktif sebagai alat bantu dalam mempelajari sejarah lebih luas.
- Fungsi edukatif, dapat dijadikan metode membelajaran dan pedoman bagi manusia dalam menyikapi sesuatu.
- Fungsi rekreatif, sebagai media penghibur bagi pembaca.
Apa Ciri-Ciri Teks Sejarah?
Ciri-ciri teks sejarah sebenarnya tidak banyak berbeda dengan jenis teks lainnya, hanya saja fokus utamanya lebih menceritakan kisah sebenarnya. Berikut ini beberapa ciri di dalam teks sejarah, seperti:
- Teks sejarah hanya menyajikan isi berupa fakta-fakta yang terjadi di lapangan.
- Dalam penulisannnya harus dibuat secara runtut dengan melibatkan topografis atau kronologi sejarah.
- Dalam teks sejarah dapat ditemukan kata sambung temporal atau konjungsi waktu, seperti: ketika, sejak, sementara, saat, kemudian, sebelumnya, selanjutnya, dan sebagainya.
- Bentuk teks merupakan cerita ulang.
- Struktur teksnya meliputi orientasi, urutan peristiwa dan, reorientasi.
- Sejarawan harus membuktikan bahwa teks yang dibawakan pada masa kini dapat dilacak eksistensinya.
Jenis-Jenis Teks Sejarah
Sebenarnya jenis teks sejarah hanya terbagi dalam dua jenis:
1. Teks Sejarah Fiksi
Teks sejarah fiksi mengadirkan peristiwa masa lalu yang dipaddukan dengan gaya cerita yang memikat seesuai dengan suddut pandang pengarang. Teks sejaraah fiksi dibagi dalaam beberapa jenis, seperti: novel, cerpen, legenda, dan roman.
2. Teks Sejarah Non Fiksi
Jika teks fiksi ada bercampur dengan imajinasi, maka teks sejarah non fiksi tersusun dari fakta yang bersifat objektif serta gamabran tokoh dan latar belakng cerita ditulis secara detail. Adapun tipe teks yang masuk kategori sejarah non fiksi, yakni: biografi, autobiografi, cerita perjalanan, dan catatan sejarah.
Bagaimana Struktur Teks Sejarah?
Struktur teks sejarah adalah urutan terjadinya peristiwa di masa lampau dan tersusun secara kronologis. Secara umum, struktur teks sejarah terdiri dari 3 macam, yakni:
1. Orientasi
Dalam teks sejarah merupakan bagian pengenalan yang diletakkan di awal kisah. Metode penulisannya menggunakan kalimat deskriptif.
2. Urusan peristiwa
Strukturnya merupakan peristiwa yang disusun sesuai urutan waktu.
3. Reorientasi
Reorientasi dalam struktur teks sejarah dapat diartikan sebagai penutup atau simpulan yang isinya dapat berupa opini, komentar, atau penilaian penulis mengenai sejarah yang sudah terjadi.
Selain 3 struktur di atas, ada juga struktur dan kaidah kebahasaan teks sejarah berupa gaya bahasa khas yang dapat membedakan dengan teks jenis lainnya. Untuk bentuknya terbagi dalam beberapa kaidah utama, seperti:
- Menggunakan kata ganti orang ketiga.
- Banyak menggunkan kata-kata yang menunjukkan keterangan waktu dan tempat.
- Menggunakan lebih banyak kata penghubung yang memiliki kertkaitan dengan waktu (intrakalimat dan antarkalmat).
- Kata penghubung kausalitas yang menyetakan sebab dan akibat.
- Menggunakan kata kerja yang diberikan imbuhan.
Contoh Teks Sejarah Beserta Strukturnya
Di bawah ini beberapa contoh serta analisis struktur teks sejarah yang bisa kamu baca dan pahami.
1. Contoh dan Struktur Teks Sejarah Candi Borobudur
Orientasi
Candi Borobudur merupakaan situs sejarah peningga Budha. Dibangun pada masa Raja Samaratungga dari Wangsa Syailendra pada tahun 824 atau 300 tahun sebelum Angkor Wat berdiri di Kamboja. Dan 400 tahun sebelum katedral-katedral agung di Eropaa dibangun.
Urutan Peristiwa 1
Monumen Budha terbesar di Indonesia ini memiliki luas 123×123 m2 dengan 504 patung buddha, 72 stupa terawang, dan 1 stupa induk. Candi Borobudur berarsitektur Gupta yang menggambarkan kekentalan gaya arsitektur dari India. Anda akan mendapat pengalaman tersendiri setelah mengunjungi candi ini.
Urutan Peristiwa 2
Membutuhkan waktu sekitar 75 tahun untuk menyelesaikan pembangunan candi ini. Di bawah komando arsitek Gunadarma dengan 60 ribu meter kubik batuan vulkanik yang diambil di Sungai Elo dan Progo yang letaknya tidak jauh, yaitu sekitar 2 km sebelah timur candi. Pada masa pembangunan candi ini, sistem metrik belum dikenal dan satuan panjang yang digunakan untuk membangun candi borobudur adalah tala yang dihitung dengan cara merentangkan ibu jari dan jari tengah atau mengukur panjang rambut dari dahi hingga dasar dagu.
Reorientasi
Berdasarkan prasasti Karangtengaah dan Kahulunan, sejarawan J.G. de Casparis memperkiraakan pendiri Borobudur adalah raja Mataram Kuno dari dinasti Syailendra bernama Samaratungga, dan membangun candi sekitar 824 M. Bangunan raksasa itu baru dapat diselesaikan pada masa putrinya, Ratu Pramodhawardhani. Pembangunan Borobudur diperkiraakan memakan waktu setengah abad.
Adapun contoh lainnya yang bisa dijadikan referensi, yakni:
- Contoh dan struktur teks sejarah Bandung Lautan Api
- Contoh teks sejarah proklamasi
2. Contoh dan Struktur Teks Sejarah-Legenda Roro Jonggrang
Contoh teks sejarah Indonesia ini masuk dalam jenis karya fiksi atau novel sejarah.
Orientasi
Alkisah pada zaman dahulu kala, berdiri sebuah kerajaan yang sangat besar yang bernama Prambanan. Rakyat Prambanan sangat damai dan makmur di bawah kepemimpinan raja yang bernama Prabu Baka. Kerajaan-kerajaan kecil di wilayah sekitar Prambanan juga sangat tunduk dan menghormati kepemimpinan Prabu Baka. sementara itu Kerajaan Pengging mempunyai seorang ksatria sakti yang bernama Bondowoso. Dia mempunyai senjata sakti yang bernama Bandung, sehingga Bondowoso terkenal dengan sebutan Bandung Bondowoso. Selain mempunyai senjata yang sakti, Bandung Bondowoso juga mempunyai bala tentara berupa Jin. Bala tentara tersebutlah yang digunakan Bandung Bondowoso untuk membantunya menyerang kerajaan lain dan memenuhi segala keinginannya.
Pengungkapan peristiwa
Hingga Suatu ketika, Raja Pengging itu kemudian memerintah Bandung Bondowoso untuk menyerang Kerajaan Prambanan. Keesokan harinya Bandung Bondowoso memanggil bala tentaranya yang berupa Jin untuk berkumpul, dan langsung berangkat ke Kerajaan Prambanan.
Setibanya di Prambanan, mereka langsung menyerbu masuk ke dalam istana Prambanan. Prabu Baka dan pasukannya kalang kabut, karena mereka kurang persiapan. Akhirnya Bandung Bondowoso berhasil menduduki Kerajaan Prambanan, dan Prabu Baka tewas karena terkena senjata Bandung Bondowoso. Pada saat Bandung Bondowoso tinggal di Istana Kerajaan Prambanan, dia melihat seorang wanita yang sangat cantik jelita. Wanita tersebut adalah Roro Jonggrang, putri dari Prabu Baka. Saat melihat Roro Jonggrang, Bandung Bondowoso mulai jatuh hati.
Dengan tanpa berpikir panjang lagi, Bandung Bondowoso langsung memanggil dan melamar Roro Jonggrang. Mendengar pertanyaan dari Bandung Bondowoso tersebut, Roro Jonggrang hanya terdiam dan kelihatan bingung. Sebenarnya dia sangat membenci Bandung Bondowoso, karena telah membunuh ayahnya yang sangat dicintainya. Tetapi di sisi lain, Roro Jonggrang merasa takut menolak lamaran Bandung Bondowoso.
Akhirnya setelah berfikir sejenak, Roro Jonggrang pun menemukan satu cara supaya Bandung Bondowoso tidak jadi menikahinya. “Baiklah, aku menerima lamaranmu. Tetapi setelah kamu memenuhi satu syarat dariku”, jawab Roro Jonggrang. “Apakah syaratmu itu Roro Jonggrang?”, Tanya Bandung Bondowoso. “Buatkan aku seribu candi dan dua buah sumur dalam waktu satu malam”, Jawab Roro Jonggrang. Mendengar syarat yang diajukan Roro Jonggrang tersebut, Bandung Bondowoso pun langsung menyetujuinya. Dia merasa bahwa itu adalah syarat yang sangat mudah baginya, karena Bandung Bondowoso mempunyai bala tentara Jin yang sangat banyak.
Konflik
Pada malam harinya, Bandung Bondowoso mulai mengumpulkan bala tentaranya. Dalam waktu sekejap, bala tentara yang berupa Jin tersebut datang. Setelah mendengar perintah dari Bandung Bondowoso, balatentara itu langsung membangun candi dan sumur dengan sangat cepat. Roro Jonggrang yang menyaksikan pembangunan candi mulai gelisah dan ketakutan, karena dalam dua per tiga malam, tinggal tiga buah candi dan sebuah sumur saja yang belum mereka selesaikan. Roro Jonggrang kemudian berpikir keras, mencari cara supaya Bandung Bondowoso tidak dapat memenuhi persyaratannya. Setelah berpikir keras, Roro Jonggrang akhirnya menemukan jalan keluar. Dia akan membuat suasana menjadi seperti pagi, sehingga para Jin tersebut menghentikan pembuatan candi. Roro Jonggrang segera memanggil semua dayang-dayang yang ada di istana. Dayang-dayang tersebut diberi tugas Roro Jonggrang untuk membakar jerami, membunyikan lesung, serta menaburkan bunga yang berbau semerbak mewangi.
Mendengar perintah dari Roro Jonggrang, dayang-dayang segera membakar jerami. Tak lama kemudian langit tampak kemerah merahan, dan lesung pun mulai dibunyikan. Bau harum bunga yang disebar mulai tercium, dan ayam pun mulai berkokok. Melihat langit memerah, bunyi lesung, dan bau harumnya bunga tersebut, maka balatentara Bandung Bondowoso mulai pergi meninggalkan pekerjaannya. Mereka pikir hari sudah mulai pagi, dan mereka pun harus pergi. Melihat Bala Tentaranya pergi, Bandung Bondowoso berteriak: “Hai balatentara, hari belum pagi. Kembalilah untuk menyelesaikan pembangunan candi ini!” Para Jin tersebut tetap pergi, dan tidak menghiraukan teriakan Bandung Bondowoso.
Puncak konflik
Bandung Bondowoso pun merasa sangat kesal, dan akhirnya menyelesaikan pembangunan candi yang tersisa. Namun sungguh sial, belum selesai pembangunan candi tersebut, pagi sudah datang. Bandung Bondowoso pun gagal memenuhi syarat dari Roro Jonggrang. Mengetahui kegagalan Bandung Bondowoso, Roro Jonggrang lalu menghampiri Bandung Bondowoso. “Kamu gagal memenuhi syarat dariku, Bandung Bondowoso”, kata Roro Jonggrang. Mendengar kata Roro Jonggrang tersebut, Bandung Bondowoso sangat marah. Dengan nada sangat keras, Bandung Bondowoso berkata: “Kau curang Roro Jonggrang. Sebenarnya engkaulah yang menggagalkan pembangunan seribu candi ini. Oleh karena itu, Engkau aku kutuk menjadi arca yang ada di dalam candi yang keseribu!”
Selain cerita legenda di atas, kamu bisa temukan contoh struktur teks sejarah fiksi lainnya seperti, novel sejarah Rumah Kaca dan struktur teks sejarah Kemelut di Majapahit.
3. Contoh dan Struktur Teks Sejarah Pribadi
Berbeda dengan dua contoh di atas, teks sejarah pribadi merupakan cerita karangan dengan menceritakan peristiwa yang dialami tokoh, namun tetap menggunakan latar belakang sejarah yang kuat. Selain itu, sudut pandang yang digunakan bukan orang ketiga tapi sudut pandang orang pertama.
Orientasi
Namaku Nanda Putri, anak kedua dari tiga bersaudara. Aku lahir dan tinggal Jakarta, 28 November 2004. Sekarang aku mulai memasuki bangku kuliah.
Pengungkapan peristiwa
Aku mulai memasuki TK sejak umur 4 tahun. Waktu itu aku sangat senang sekali belajar dan mengamati banyak hal. Ditambah lagi aku adalah tipe anak yang aktif sehingga tidak sulit untuk berkenalan dengan orang baru. Selain aktif, dulu aku dikenal cukup pintar dan selalu mendapatkan juara.
Prestasiku terus berlanjut sampai ke bangku SD di tahun 2010. Aku masuk di sekolah favorit yaitu Gandhi Memorial International School yang semua pelajarannya menggunakan bahasa inggris. Karena sejak kecil aku sudah diajarkan bahasa inggris aku bisa dengan mudah menangkan pembelajaran.
Konflik
Semua prestasi yang kejar selama ini selalu aku dapatkan sampai SMA, bahkan aku diikutkan olimpiade tingkat internasional untuk pelajaran matematika. Tentu saja ini menjadi tiket utama untuk masuk ke perguruan tinggi nantinya. Karena terlalu fokus mengejar juara dan mengikuti lomba, aku sampai tidak memperhatikan kondisi tubuh hingga akhirnya jatuh sakit dan dirujuk ke rumah sakit. Selama di rumah sakit aku tidak bisa mengikuti ujian nasional dan membuatku semakin stres.
Puncak konflik
Aku merasa gagal dan pesimis dengan masa depan. Aku berpikir akan banyak orang mencemooh karena harus mengambil paket C. Mungkin bukan rahasia umum lagi bahwa paket C dikenal sebagai ujian untuk orang-orang bodoh, tukang buat onar, dan putus sekolah. Akibat rasa kekesalan yang memuncak, emosiku susah dikontrol terkadang aku bisa marah, melempar barang, membantah perkataan orang tua, hingga berteriak seperti orang gila.
Melihat kegundahanku yang semakin menjadi-jadi, orang tuaku berusaha untuk menenangkan dan memberikan banyak nasihat. Bahkan aku dijadwalkan konsultasi dengan psikolog untuk meringankan beban mental selama ini. Mungkin sudah beberapa bulan aku mengikuti ini dan aku putuskan untuk bangkit kembali.
Setelah lulus SMA dengan paket C, kini aku mulai takut apakah dengan ijazah ini ada universitas yang akan menerima atau harus pilih masuk swasta saja? Tapi orang tua berharap aku masuk universitas negeri atau beasiswa ke universitas di luar negeri. Dengan sekuat hati aku mulai mengikuti seleksi SBMPTN, tes mandiri, seleksi beasiswa, LPDP, dan sebagainya. Namun sayangnya semuanya gagal. Aku merasa bahwa Tuhan tidak menyayangiku lagi sehingga aku tidak diberikan kesempatan untuk lolos dari universitas yang aku pilih.
Penyelesaian
Dua tahun berlalu dan kini aku putuskan untuk masuk universitas swasta yang cukup terkenal. Awalnya orang tua ragu dan sedikit kecewa. Tetapi, aku berhasil menyakinkan mereka karena mungkin Tuhan akan memberikan hal terbaik yang tidak kita ketahui. Berdamai dengan diri sendiri dan mau menerima kegagalan adalah pelajaran yang paling berharga.
Apa Perbedaan Teks Sejarah dengan Novel Sejarah?
Perbedaan novel sejarah dan teks sejarah dapat terlihat dari pengertiannya. Jika teks sejarah memiliki arti sebagai rangkai teks yang memang didasarkan fakta sejarah, maka novel sejarah adalah cerita imajinatif yang dikembangkan dari sejarah sehingga menarik untuk dibaca.
Dalam proses membuat novel sejarah, sang novelis dapat merekayasa kejadian agar mendapatkan cerita yang koherensi tapi tetap relevansi dengan situasi sebenarnya. Kemudian novel sejarah tidak terikat fakta-fakta sejarah mengenai apa, siapa, kapan, dan di mana. Berbeda dengan teks sejarah yang semuanya harus memiliki bukti dan saksi.
Perbedaan lainnya yang bisa kamu temukan adalah, bahwa teks sejarah ditulis oleh sejarawan dan novel sejarah ditulis novelis yang memiliki gaya bahasa unik dan bebas.
Untuk strukturnya sendiri, struktur novel sejarah lebih beragam mulai dari pengenalan latar belakang cerita, pengungkapan peristiwa, konflik, puncak konflik, penyelesaian, hingga koda yang merupakan komentar mengenai semua isi cerita.
Itu dia informasi tentang teks sejarah baik dari segi pengertian, struktur, hingga contohnya. Materi teks sejarah ini akan kamu pelajari secara detail di mata pelajaran Bahasa Indonesia kelas 12. Jadi, kamu bisa memahami ciri-cirinya mulai dari sekarang.
Semoga artikel ini membantu!