Mengapa Pertamina Beres-beres Anak Usaha? Tak Urus Lagi Bisnis Rumah Sakit Hingga Hotel

Mengapa Pertamina Beres-beres Anak Usaha

Rangka Berita – Restrukturisasi besar-besaran kembali dilakukan oleh PT Pertamina (Persero) sebagai bagian dari upaya memperkuat fokus bisnis dan meningkatkan efisiensi perusahaan. Langkah ini membuat Pertamina memutuskan untuk tidak lagi mengurus berbagai anak usaha yang bergerak di luar inti bisnis energi, seperti rumah sakit, hotel, hingga asuransi dan transportasi. Kebijakan ini bukan tanpa alasan restrukturisasi menjadi strategi penting menghadapi tantangan industri energi yang semakin kompetitif dan di namis

1. Fokus pada Bisnis Inti Energi

Salah satu alasan utama Pertamina merapikan portofolio anak usahanya adalah untuk kembali pada Core Business, yaitu minyak, gas, dan energi baru terbarukan. Selama bertahun-tahun, Pertamina mengelola berbagai perusahaan nonenergi, mulai dari industri kesehatan hingga perhotelan. Walaupun bisnis tersebut memberi kontribusi tertentu, keberadaannya justru di anggap menambah kompleksitas organisasi.

Dengan melepas anak usaha noninti, Pertamina berharap dapat mengalihkan energi dan sumber daya ke sektor strategis, seperti peningkatan produksi migas, efisiensi kilang, dan pengembangan energi hijau. Di tengah transisi energi global, fokus pada inti bisnis menjadi kebutuhan mendesak agar Pertamina tetap kompetitif.

2. Efisiensi dan Penyederhanaan Struktur Perusahaan

Pertamina pernah memiliki lebih dari seratus anak usaha dan cucu usaha, yang membuat birokrasi panjang dan menurunkan kecepatan pengambilan keputusan. Melalui program “beres-beres anak usaha”, perusahaan mengupayakan penyederhanaan agar struktur menjadi lebih ramping.

Bisnis yang tidak relevan akan di alihkan ke holding BUMN terkait. Contohnya:

  • Bisnis rumah sakit diarahkan masuk ke holding rumah sakit BUMN.
  • Bisnis perhotelan seperti Patra Jasa di konsolidasikan dengan BUMN perhotelan lain.
  • Bisnis transportasi, termasuk maskapai Pelita Air, di pertimbangkan untuk di gabung dengan entitas transportasi negara.

Penyederhanaan ini di harapkan memangkas biaya operasional, meminimalkan duplikasi fungsi, dan meningkatkan kinerja jangka panjang.

Strategi Transformasi dan Tata Kelola BUMN

Keputusan Pertamina bukan hanya strategi internal, tetapi juga bagian dari kebijakan transformasi BUMN secara nasional. Pemerintah mendorong BUMN untuk lebih fokus pada sektor inti masing-masing, sekaligus meningkatkan efisiensi perusahaan negara agar tidak terlalu gemuk dan membebani anggaran. Dengan melepas bisnis noninti, Pertamina dapat meningkatkan transparansi, memperbaiki tata kelola, serta memaksimalkan nilai perusahaan bagi negara. Langkah ini juga memungkinkan perusahaan mencari mitra strategis atau konsolidasi yang lebih tepat untuk bisnis nonenergi. Ke depan, restrukturisasi ini di harapkan membuat Pertamina lebih kuat menghadapi persaingan global dan transisi energi. Meskipun tak lagi mengelola rumah sakit hingga hotel, Pertamina tetap berambisi menjadi perusahaan energi nasional yang modern, efisien, dan berorientasi masa depan.