Memahami Rumus Normalitas, Contoh Soal dan Pembahasannya

Quipperian, apakah Anda sedang mempelajari rumus normalitas? Jika iya, Anda berada di artikel yang tepat karena kali ini kita akan membahas tentang rumus yang digunakan untuk menentukan normalitas suatu larutan.

Normalitas sendiri merupakan satuan dalam kimia untuk menentukan konsentrasi suatu larutan. Satuan ini biasanya disingkat dengan huruf “N”.

Lalu, seperti apa rumus normalitas itu? Yuk, simak informasi tentang kenormalan lengkap dengan rumus, contoh soal, dan pembahasannya.

Definisi Normalitas

Pada dasarnya, larutan kimia terdiri dari satu jenis zat terlarut (zat terlarut) dan satu pelarut (pelarut). Untuk mengetahui perbandingan jumlah zat terlarut dengan jumlah pelarut digunakan istilah konsentrasi larutan.

Konsentrasi suatu larutan dalam satuan kimia ini tidak hanya dinyatakan dalam molaritas, molalitas dan fraksi mol, tetapi juga dapat dinyatakan dalam bentuk normalitas.

Normalitas adalah ukuran yang menunjukkan jumlah konsentrasi dalam bobot ekuivalen setara dalam gram per larutan. Normalitas juga dapat didefinisikan sebagai jumlah mol ekuivalen suatu zat per liter larutan.

Selain itu, normalitas disebut juga dengan satuan konsentrasi larutan ekuivalen dan sering disingkat dengan huruf “N”.

Perhitungan dengan menggunakan kenormalan larutan biasanya digunakan dalam tiga peristiwa reaksi, yaitu reaksi asam basa, dalam reaksi oksidasi-reduksi, dan reaksi pengendapan (presipitasi).

Tujuan Normalitas

Dalam Kimia, normalitas erat kaitannya dengan konsep padanan. Itulah sebabnya, normalitas sering digunakan dengan tujuan untuk menunjukkan jumlah gram atau berat ekivalen dari suatu senyawa yang ada dalam suatu larutan. Misalnya dalam larutan asam dan basa.

Jenis Normalitas dalam Kimia

Berdasarkan penggunaannya, normalitas dibagi menjadi tiga jenis, yaitu normalitas reaksi asam basa, normalitas oksidasi-reduksi, dan normalitas reaksi pengendapan. Yuk, simak penjelasan lengkapnya.

1. Normalitas reaksi asam-basa

Reaksi asam-basa adalah reaksi kimia yang menggunakan reagen asam dan basa untuk menghasilkan cairan dan garam tertentu. Untuk menentukan konsentrasi dalam reaksi asam-basa digunakan dinyatakan dalam normalitas.

Jadi, normalitas reaksi asam-basa adalah ukuran yang digunakan untuk menentukan jumlah konsentrasi dalam reaksi asam-basa.

2. Normalitas reduksi oksidasi

Reaksi reduksi-oksidasi atau reaksi redoks adalah reaksi di mana elektron dilepaskan dan diterima antar zat. Reaksi ini juga dapat didefinisikan sebagai reaksi yang disertai dengan perubahan bilangan oksidasi.

Jumlah elektron yang dilepaskan atau diterima oleh zat pereduksi atau pengoksidasi dinyatakan dalam bentuk normalitas.

3. Normalitas pengendapan

Reaksi pengendapan atau pengendapan merupakan salah satu jenis reaksi kimia yang ditandai dengan adanya endapan yang terbentuk. Endapan yang terbentuk dalam larutan ini cenderung melepaskan ion-ionnya ke dalam larutan. Sekarang, jumlah ion yang dilepaskan dinyatakan dalam bentuk normalitas.

Dengan kata lain normalitas pengendapan atau pengendapan merupakan jenis normalitas yang digunakan untuk menentukan jumlah ion yang terlepas dari endapan yang terbentuk.

Penggunaan Normalitas dalam Analisis Kimia

Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, dalam analisis kimia, normalitas sering digunakan dalam tiga jenis reaksi, yaitu reaksi asam-basa, reaksi redoks, dan reaksi pengendapan. Berikut penjelasan penggunaan normalitas pada ketiga reaksi tersebut.

  • Dalam reaksi asam-basa, normalitas digunakan untuk menunjukkan konsentrasi ion hidronium (H3HAI+) atau ion hidroksida (OH) dalam larutan.
  • Dalam reaksi oksidasi-reduksi atau reaksi redoks, normalitas digunakan untuk menentukan jumlah elektron yang dapat disumbangkan atau diterima oleh zat pereduksi atau pengoksidasi.
  • Dalam reaksi pengendapan atau pengendapan, normalitas digunakan untuk mengukur jumlah ion yang dilepaskan dalam larutan oleh endapan yang terbentuk dari proses pengendapan.

Formula Normalitas

Ingat, normalitas adalah ukuran konsentrasi berat ekivalen dalam gram per larutan.

Dari definisi tersebut, rumus normalitas dapat dituliskan sebagai berikut:

Normalitas = mol ekivalenV (Liter)

Selain itu, normalitas larutan juga dapat ditentukan dengan rumus berikut:

Normalitas = gram massa ekivalen zat terlarut x liter larutan

Rumus normalitas pengenceran

Jika ingin menghitung normalitas pada proses pengenceran suatu larutan, maka rumus normalitas yang digunakan adalah:

N1 . V1 = N2 . V2

Informasi:

V1 = volume larutan sebelum pengenceran

N1 = normalitas larutan sebelum pengenceran

V2 = volume larutan setelah pengenceran

N2= normalitas larutan setelah pengenceran

Rumus normalitas netralisasi

Rumus normalitas untuk netralisasi digunakan saat menghitung konsentrasi dalam reaksi asam-basa. Berikut ini adalah rumus normalitas untuk reaksi netralisasi.

Vkecut x Nkecut = Vbasis x Nbasis

Rumus normalitas reaksi redoks

Jika Anda ingin menghitung normalitas reaksi redoks, rumus yang digunakan adalah:

Voksidator x Noksidator = Vagen pereduksi x Nagen pereduksi

Informasi:

VmengoksidasiR = volume zat yang mengalami reduksi

Noksidator = normalitas zat yang direduksi

Vagen pereduksi= volume zat yang mengalami oksidasi

Nagen pereduksi = normalitas zat yang mengalami oksidasi

Cara Menghitung Normalitas

Untuk menghitung normalitas, Anda dapat mengikuti langkah-langkah berikut.

  • Untuk menghitung normalitas, dibutuhkan nilai berat ekuivalen dari zat atau pelarut yang bereaksi. Jika massa atau berat ekuivalen (gram) tidak diketahui, Anda dapat menemukannya dengan menggunakan rumus:

Massa setara (gram) =TnN

Informasi:

Mr = Massa molekul relatif

n = berat ekuivalen yang terlibat dalam suatu reaksi. Nilai n untuk reaksi asam-basa = mol ion H+n untuk reaksi redoks = jumlah elektron, sedangkan n untuk reaksi pengendapan = jumlah muatan kation.

  • Pastikan volume larutan memiliki satuan L (liter). Jika tidak dalam bentuk liter, misalnya mililiter, maka ubah dulu volume larutan menjadi liter karena volume larutan dalam kenormalan harus dihitung dalam liter.
  • Terakhir, normalitas dihitung menggunakan rumus yang telah ditentukan sebelumnya dan menyesuaikannya dengan reaksi kimia yang ingin Anda temukan normalitasnya. Misalnya ingin mencari normalitas suatu reaksi asam basa, maka rumus normalitas yang digunakan adalah rumus normalitas reaksi tersebut.

Contoh Soal Normalitas dan Diskusi

Membahas rumus normalitas tidak lengkap tanpa contoh soal dan pembahasannya. Oleh karena itu, agar Anda lebih memahami penggunaan rumus ini, mari kita lihat beberapa contoh soal beserta pembahasannya di bawah ini.

Contoh 1

Hitung normalitas larutan yang mengandung 36,75 gram H2JADI4 dalam 1,5 liter larutan. Tuan H2JADI4 = 98.

Diskusi

Dari contoh soal di atas terlihat bahwa nilai normalitas yang akan dihitung adalah normalitas reaksi asam basa, sehingga rumus yang digunakan adalah rumus normalitas asam basa.

Namun, bobot ekuivalen H2 JADI4 belum diketahui. Jadi, Anda harus menghitung bobot ekuivalen terlebih dahulu. Ingat, dalam reaksi asam-basa, n = mol ion H+artinya n = 2 karena ion H+ berjumlah 2.

Berat ekuivalen (gram) =TnN

= 98/ 2

= 49

Setelah bobot ekuivalen diketahui, langkah selanjutnya adalah menghitung normalitas larutan.

Normalitas = gram massa ekivalen zat terlarut x liter larutan

Normalitas = 36,7549 x 1,5 = 0,50 N

Jadi, normalitas larutan yang mengandung 36,75 gram H2JADI4 dalam 1,5 liter larutan adalah 0,50 N.

Contoh 2

Ketika 19,0 mL larutan asam sitrat dititrasi dengan 30,09 mL larutan KOH 0,1811 N, berapakah konsentrasi asam sitrat?

Diskusi

Untuk menghitung kadar asam sitrat, rumus yang digunakan adalah:

Vkecut x Nkecut = Vbasis x Nbasis

19,0 x Nkecut= 30,09 x 0,1811

Nkecut = (0,1811 × 30,09) / 19,0

Nkecut = 5,4492 / 19,0

Nkecut = 0,2868 N

Jadi, konsentrasi larutan asam sitrat yang dititrasi dengan larutan KOH adalah 0,2868 N.

Contoh 3

Tentukan normalitas 0,1 MH2JADI4 untuk reaksi:

H2JADI4+ 2 NaOH → Na2JADI4+2 H2HAI

Diskusi

Menurut persamaan, 2 mol H+ (2 ekuivalen) asam sulfat (H2JADI4) bereaksi dengan natrium hidroksida (NaOH) membentuk natrium sulfat (Na2JADI4) dan air.

Jika soal diketahui molaritas suatu zat, maka gunakan rumus berikut untuk mencari normalitasnya:

N = molaritas x ekuivalen

N = 0,1 x 2

N = 0,2N

Jadi, normalitas asam sulfat (H2JADI4) adalah 0,2 N.

Quipperian, itulah pembahasan tentang kenormalan lengkap dengan tujuan, jenis, kegunaan, dan rumus kenormalan, contoh soal, dan pembahasannya. Semoga bisa menambah pemahamanmu, ya!