Berita Rangkaberita.com-Berikut kunci jawaban Buku Tematik Tema 1 Kelas 5 SD/MI Subtema 3 pembelajaran 3 halaman 150, 151, 152, dan 153 yang disadur dari Buku Guru dan Siswa dan beberapa sumber
Halaman 150 – 151
Tentukan ide pokok dari setiap paragraf bacaan di atas
Menjawab:
Paragraf 1
Kejayaan bangsa maritim Indonesia sudah ada sejak sebelum kemerdekaan.
Paragraf 2
Penemuan situs prasejarah di gua-gua Pulau Muna, Seram, dan Arguni yang dipenuhi lukisan perahu layar menggambarkan bahwa nenek moyang bangsa Indonesia adalah pelaut.
Paragraf 3
Kerajaan Sriwijaya bahkan memiliki armada laut yang besar dan kuat.
Paragraf 4
Kerajaan Mataram Kuno di Jawa Tengah mampu membangun Candi Borobudur.
Paragraf 5
Kerajaan Singosari di bawah pimpinan Raja Kertanegara juga memiliki armada kapal dagang yang mampu melakukan hubungan dagang lintas laut.
Paragraf 6
Pada masa inilah Raden Wijaya mendirikan Kerajaan Majapahit yang kemudian berkembang menjadi kerajaan maritim yang besar.
Paragraf 7
Dengan bukti-bukti sejarah tersebut, tidak dapat dipungkiri bahwa kejayaan bahari bangsa Indonesia telah ada sejak zaman dulu
Paragraf 8
Pada masa penjajahan Belanda, masyarakat Indonesia dilarang berhubungan dengan laut, misalnya dilarang berdagang dengan selain Belanda, padahal beberapa kerajaan maritim di Nusantara sudah lebih dulu muncul.
Paragraf 9
Pada masa penjajahan Belanda juga terjadi pengikisan semangat maritim bangsa Indonesia, karena pemerintah kolonial lebih mementingkan sektor pertanian untuk kepentingannya daripada sektor maritim.
Keanekaragaman yang disebabkan oleh perbedaan antara satu pulau dengan pulau lainnya tidak menjadi pemecah dan pemecah, melainkan menjadi pemersatu karena yang satu dengan yang lainnya dapat saling melengkapi.
Hal ini sesuai dengan semangat persatuan dan kesatuan sebagai cerminan dari nilai-nilai Pancasila, khususnya Sila Persatuan Indonesia. Selain itu juga mencerminkan nilai-nilai yang terkandung dalam sila Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia.
Halaman 152
Tahukah Anda bahwa meski terdiri dari lima sila, Pancasila merupakan satu kesatuan yang utuh?
Pancasila diibaratkan sebuah paket lengkap yang mendukung Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Pancasila merupakan satu kesatuan yang utuh dari kelima sila. Sila pertama menjiwai sila kedua, sila ketiga, keempat dan kelima. Sila kedua dianimasikan oleh sila pertama, ketiga, keempat dan kelima, dan seterusnya. Kelima sila tidak dapat dipisahkan satu sama lain. Meskipun masing-masing sila memiliki nilai-nilai tersendiri, namun hubungan antar sila merupakan hubungan yang utuh dan saling terkait.
Setiap sila yang membentuk pancasila merupakan unsur mutlak yang membentuk kesatuan, bukan unsur pelengkap. Ini berarti bahwa satu sila menjiwai dan diilhami oleh sila lainnya. Sila pertama menjiwai sila kedua, ketiga, keempat dan kelima, dan seterusnya. Misalnya, meskipun Sila Ketuhanan Yang Maha Esa merupakan sila yang berhubungan dengan Tuhan, bukan berarti sila yang lain hanya pelengkap.
Setiap sila yang membentuk Pancasila juga merupakan satu kesatuan yang mutlak, yang tidak dapat ditambah atau dikurangi. Oleh karena itu, Pancasila tidak dapat diubah menjadi Trisila atau ekasila.
Ayo berlatih
Untuk menambah pemahaman Anda bahwa sila-sila dalam Pancasila merupakan satu kesatuan yang utuh dan setiap sila dijiwai dan menjiwai sila-sila lainnya, coba sebutkan contoh perilaku yang mencerminkan salah satu sila berikut ini. Satu contoh perilaku dapat mencerminkan satu sila, dua sila, atau lebih.
Menjawab:
1. Pemilihan ketua kelas
Mohon Refleksi
– Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia
– Persatuan Indonesia
– Demokrasi yang dipimpin oleh kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan
– Kemanusiaan yang adil dan beradab
2. Perayaan hari besar keagamaan
Mohon Refleksi
– Ketuhanan Yang Maha Esa, yaitu menjalankan perintah agama sesuai dengan ajaran yang dianutnya masing-masing
– Kemanusiaan yang adil dan beradab, karena mengakui persamaan, hak, dan kewajiban dasar setiap manusia tanpa perbedaan.
– Persatuan Indonesia, karena menjunjung tinggi persatuan Indonesia
– Keadilan Sosial bagi seluruh rakyat Indonesia, perayaan hari besar keagamaan berarti beramal demi mewujudkan kemajuan dan keadilan sosial.
3. Gotong royong
Mohon Refleksi
– Kemanusiaan yang adil dan beradab, karena senang melakukan kegiatan kemanusiaan.
– Persatuan Indonesia, karena mengedepankan pergaulan demi persatuan dan kesatuan bangsa.
– Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia, karena suka membantu sesama.
4. Musyawarah mufakat
Mencerminkan Sila:
– Demokrasi yang dipimpin oleh kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan karena musyawarah untuk mufakat berarti tidak memaksakan kehendak kepada orang lain
– Persatuan Indonesia, dengan musyawarah untuk mufakat berarti mendahulukan kepentingan bersama di atas kepentingan pribadi.
– Kemanusiaan yang adil dan beradab karena kami menyadari bahwa kami memiliki hak dan kewajiban yang sama dalam menyampaikan pendapat.
5. Mengunjungi orang sakit
Mencerminkan Sila:
– Ketuhanan Yang Maha Esa, karena setiap manusia pasti mencintai sesama makhluk ciptaan Tuhan.
– Kemanusiaan yang adil dan beradab. untuk mengembangkan sikap toleransi.
– Persatuan Indonesia, karena peduli terhadap penderitaan sesama akan memperkokoh persatuan.
– Keadilan Sosial bagi seluruh rakyat Indonesia, menjenguk orang sakit berarti berusaha membantu sesama semaksimal mungkin.