Kendala apa saja yang dihadapi oleh auditor dalam mengaudit persediaan di gudang?

Di bawah ini adalah pembahasan terkait masalah kendala apa saja yang dihadapi auditor dalam melakukan audit persediaan di gudang? yang telah dijawab dan diverifikasi untuk Kelas:10 Kursus : Economics Chapter: Bab 5 – Lembaga Jasa Keuangan dalam Perekonomian Indonesia

Kendala apa saja yang dihadapi oleh auditor dalam mengaudit persediaan di gudang?

Menjawab :

  • Kendala yang dihadapi auditor dalam mengaudit persediaan di gudang yaitu biasanya nilai persediaan cukup material atau nilai persediaan besar sehingga auditor harus mengetahui apa yang harus dilakukan dalam pemeriksaan. Pemeriksaan auditor tidak dapat dipisahkan dari 5 asersi manajemen. Dalam pemeriksaan persediaan di gudang juga harus disaksikan oleh pihak perusahaan, misalnya jika akuntan perusahaan tidak hadir untuk memeriksa persediaan di gudang, maka bagi auditor hal ini menjadi kendala dalam melakukan pemeriksaan di gudang. gudang.
  • Prosedur yang dapat dilakukan auditor dalam mengaudit persediaan bahan baku, persediaan barang dalam proses, dan persediaan barang jadi itu sebenarnya sama. Auditor memiliki hubungan dengan 3 bagian persediaan. Jika auditor ingin melakukan pemeriksaan terhadap barang jadi, bahan baku, dan barang dalam proses, auditor dapat meminta dokumen atau bukti pendukung dari setiap bagian atau staf yang mengelola masing-masing dari 3 bagian persediaan tersebut.

Diskusi

Memasok sendiri merupakan bagian dari aset perusahaan yang pada umumnya cukup material nilainya dan rawan terhadap tindakan pencurian atau penyalahgunaan. Oleh karena itu, biasanya akun persediaan menjadi salah satu perhatian utama auditor dalam pemeriksaan laporan keuangan perusahaan.

Tahapan audit inventaris yaitu:

  1. Perencanaan Audit.
  2. Pelaksanaan Audit.

Diskusi

Sampel merupakan salah satu hal yang penting bagi seorang wakil suatu daerah sehingga menjadi salah satu bahan pengajuan dalam pencacahan dan pengambilan sampel nantinya. Jadi inilah beberapa penjelasannya persyaratan data sampel yang baik di atas:

  1. Obyektif atau sesuai dengan keadaan sebenarnya. Data harus sesuai dengan kenyataan agar menghasilkan data apa adanya dan tidak mengada-ada sehingga hasilnya adil, dari sini yang penting adalah keadaan sebenarnya dari suatu sampel agar hasil dan sampel dapat baik. dan mengerti. Maka dari itu ada baiknya mencari sampel dalam kondisi yang relatif baik sesuai dengan keadaan.
  2. Perwakilan dalam bentuk a mewakili situasi yang sebenarnya. Dalam sampel diambil satu yang mewakili suatu daerah atau tempat, dari sini harus benar-benar dari kondisi masing-masing daerah tersebut agar nantinya mudah diambil kesimpulan untuk perbandingan dengan masing-masing daerah berikutnya. Oleh karena itu pentingnya perbandingan yang jelas antara perwakilan daerah.
  3. Memiliki variasi yang relatif kecil. Variasi sampel bisa kecil karena yang ada hanya representatif, hal ini akan berdampak pada sampel yang tidak meluas dan terfokus pada wilayah saja. Oleh karena itu pentingnya variasi yang relatif kecil.
  4. Tepat waktu untuk relevan. Hasil sampling dapat tepat waktu dan relevan karena hanya menunjukkan beberapa perwakilan dan berbeda dari sensus yang komprehensif.

Catatan :

Mungkin ada kesalahan dalam jawaban atas pertanyaan di atas. Oleh karena itu, orang tua dan siswa dapat memperdalam wawasan mereka untuk mendapatkan jawaban yang lebih baik dan benar. Dengan mencari referensi dari buku sekolah sesuai kurikulum yang telah diterbitkan oleh pemerintah Indonesia.

lihat pertanyaan lain