Bagaimana jika tidak ada kata penghubung dalam sebuah kalimat? Pasti tulisannya akan terlihat sangat kaku, Rangkaberita. Itu sebabnya, kita membutuhkan konjungsi antar kalimat agar tulisan lebih enak dibaca.
Konjungsi antarkalimat merupakan salah satu jenis kata penghubung yang berfungsi untuk menghubungkan kalimat yang satu dengan kalimat lainnya dalam sebuah paragraf. Ada berbagai jenis konjungsi yang dapat digunakan baik dalam menulis maupun berbicara.
Apakah mereka? Bagaimana dengan contoh penggunaannya? Pengertian konjungsi antar kalimat, jenis, dan contoh penggunaannya dalam kalimat akan dibahas tuntas dalam artikel ini. Oleh karena itu, bacalah artikel ini sampai selesai ya untuk menambah pemahaman Anda tentang konjungsi ini.
Apa itu Konjungsi?
Sebelum membahas tentang konjungsi antar kalimat, apakah kamu sudah memahami apa itu konjungsi?
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), kata sambung adalah kata atau ungkapan yang menghubungkan kata, frasa, klausa, dan kalimat. Konjungsi ini sering digunakan ketika seseorang berbicara, menulis, atau membaca.
Tujuannya agar kalimat yang ditulis atau diucapkan terasa lebih menyatu dan lebih mudah dipahami.
Dalam penulisan sebuah paragraf, kata sambung ini memiliki fungsi yang sangat penting yaitu sebagai penanda hubungan logis antar kalimat dalam sebuah paragraf sehingga dapat menghasilkan suatu makna tertentu.
Berdasarkan perilaku sintaksisnya, fungsi konjungsi dibagi menjadi empat jenis, yaitu:
Konjungsi Koordinat
Konjungsi koordinatif adalah kata-kata yang digunakan untuk menghubungkan dua atau lebih klausa dengan status yang sama. Konjungsi ini menggunakan kata-kata seperti dan, tetapi, atau, sedangkan, dan lain-lain untuk menghubungkan dua klausa atau lebih.
Misalnya, “Rara baru saja membeli buku baru dan akan membacanya begitu sampai di rumah.”
Subordinating Conjunctions
Konjungsi bawahan adalah kata-kata yang digunakan untuk menghubungkan dua atau lebih klausa dengan status tidak sama. Konjungsi ini menggunakan kata-kata, seperti ketika, karena, membiarkan, jadi, karena, dan lain-lain.
Misalnya, “Ani tidak lagi membutuhkan seragam SMP-nya, jadi dia memberikannya kepada adik perempuannya.”
Konjungsi Korelatif
Konjungsi korelatif adalah kata yang digunakan untuk menghubungkan dua kata, frase atau klausa yang memiliki hubungan yang setara sehingga menghasilkan kalimat yang saling berhubungan (korelasi). Kata-kata yang termasuk dalam konjungsi ini, seperti Bukan… juga, Tidak hanya…, tetapi juga, Tidak hanya…, tetapi juga, dan Jadi… jadi.
Misalnya, “Pak Husin dan istrinya suka makanan pedas.”
Konjungsi antarkalimat
Konjungsi antarkalimat adalah kata-kata yang digunakan untuk menghubungkan satu kalimat dengan kalimat lainnya dalam suatu paragraf sehingga menghasilkan suatu makna tertentu. Kata-kata yang termasuk dalam konjungsi ini, seperti bagaimanapun, sebelum itu, oleh karena itu, dan lain-lain.
Misalnya, “Dia telah berbohong kepada saya berkali-kali. Oleh karena itu, saya tidak lagi mempercayainya.”
Definisi Konjungsi Antar Kalimat
Setelah membahas tentang konjungsi, sekarang kita lanjut membahas salah satu konjungsi berdasarkan fungsinya yaitu konjungsi antar kalimat.
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, kata sambung antarkalimat adalah kata sambung atau kata penghubung yang berfungsi untuk menghubungkan kalimat yang satu dengan kalimat yang lain dalam suatu paragraf sehingga menghasilkan suatu makna tertentu. Konjungsi ini juga membuat setiap kalimat dalam paragraf lebih mudah dipahami dan dipahami.
Umumnya, kata penghubung antar kalimat selalu ditulis setelah tanda baca, seperti titik, tanda seru, dan tanda tanya. Itu sebabnya, dalam penulisan, kata penghubung antar kalimat selalu diawali dengan huruf kapital.
Berdasarkan sifat hubungan dan fungsinya, konjungsi antar kalimat dibedakan menjadi 10 jenis, yaitu:
- Konjungsi untuk mengekspresikan afirmasi / konsesi
- Nyatakan ketertiban
- Nyatakan tambahan
- Nyatakan ketidaksetujuan
- Katakan sebaliknya
- Pembenaran negara
- Mengekspresikan penguatan
- Konsekuensi negara
- Nyatakan hasilnya
- Menyatakan waktu
Jenis Konjungsi Antar Kalimat
Berikut 10 jenis konjungsi antar kalimat yang dibedakan berdasarkan sifat hubungan dan fungsinya.
1. Konjungsi Antara Kalimat Afirmatif/Konsesif
Konjungsi kontras/concessive adalah konjungsi yang berfungsi menyatakan kontradiksi dengan yang dinyatakan. Konjungsi ini menggunakan kata seperti meski begitu, meski begitu, meski begitu, dan meski begitu.
2. Konjungsi Antar Kalimat yang Mendeklarasikan Perintah
Konjungsi berurutan antar kalimat adalah jenis konjungsi yang menyatakan urutan atau kelanjutan suatu peristiwa atau situasi dalam suatu kalimat. Konjungsi ini menggunakan kata seperti setelah itu, setelah itu, dan seterusnya.
3. Konjungsi Antar Kalimat Yang Menyatakan Penjumlahan
Konjungsi antar kalimat yang menyatakan penambahan adalah konjungsi yang digunakan untuk menjumlahkan benda, peristiwa, atau keadaan lain di luar kalimat yang telah disebutkan sebelumnya. Konjungsi ini menggunakan kata seperti selain itu, selain itu, dan selain itu.
4. Konjungsi Antar Kalimat Yang Berarti Konflik
Selanjutnya, ada konjungsi antar kalimat yang berarti kontradiksi. Artinya, konjungsi ini digunakan ketika ingin menyatakan kontradiksi dengan keadaan sebelumnya.
Konjungsi ini menggunakan kata-kata, seperti sebaliknya, namun, dan bagaimanapun.
5. Konjungsi Antara Kalimat Yang Menyatakan Kebalikan
Konjungsi ini digunakan untuk menyatakan kebalikan dari pernyataan sebelumnya. Konjungsi ini menggunakan kata, seperti sebaliknya.
6. Konjungsi Antara Kalimat Mengekspresikan Pembenaran
Konjungsi ini digunakan untuk menyatakan keadaan sebenarnya dari suatu kejadian atau peristiwa. Konjungsi antarkalimat pembenaran ini menggunakan kata-kata, seperti sungguh dan itu.
7. Konjungsi Antara Kalimat Mengekspresikan Penguatan
Konjungsi antar kalimat yang menyatakan penguatan adalah jenis konjungsi yang digunakan untuk memberikan penguatan pada kondisi yang telah dinyatakan sebelumnya. Adapun kata-kata yang digunakan dalam konjungsi ini antara lain agak dan bahkan.
8. Konjungsi Antara Kalimat Yang Mengekspresikan Konsekuensi
Sesuai dengan namanya, konjungsi ini digunakan untuk menyatakan akibat atau resiko yang akan diterima dari keadaan sebelumnya. Konjungsi ini menggunakan kata-kata seperti dengan begitu dan akhirnya.
9. Konjungsi antar kalimat yang menyatakan akibat
Konjungsi antar kalimat yang menyatakan akibat adalah jenis konjungsi yang menjelaskan akibat yang diterima dari suatu peristiwa. Kata yang digunakan dalam konjungsi ini adalah oleh karena itu dan karena itu.
10. Konjungsi Antar Kalimat Yang Menyatakan Waktu
Konjungsi ini digunakan untuk menyatakan hubungan waktu dengan dua hal atau peristiwa yang terjadi. Konjungsi ini menggunakan kata seperti sebelum itu, setelah itu, dan setelah itu.
Contoh Konjungsi Antar Kalimat
Agar Anda lebih memahami tentang konjungsi antar kalimat, mari kita lihat contoh konjungsi antar kalimat berdasarkan jenis-jenisnya berikut ini.
Contoh Konjungsi untuk Mengungkapkan Penegasan / Konsesi
- “Aku tidak setuju dengan keputusanmu. Walaupun demikianAku akan tetap mendoakan yang terbaik untukmu.”
- “Aku memang tidak pandai memasak. Meskipundia pandai membuat kue.”
Contoh Konjungsi Antar Kalimat Deklarasi Urutan
- “Dina mulai mengoleskan masker kunyit ke wajahnya. Setelah itudia membiarkan topengnya mengering.
- “Grup A memulai perjalanan menuju lokasi pertama dengan berjalan kaki. Lebih-lebih lagiperjalanan menuju lokasi kedua dilakukan dengan mengendarai mobil.”
Contoh Konjungsi Aditif
- “Ibu membeli berbagai macam sayuran. Selain itudia juga membeli beberapa jenis jamu.”
- “Kondisi jantungnya semakin parah. Lebih-lebih lagidia menderita diabetes.”
Konjungsi Contoh Konjungsi Kontradiksi
- “Wajah Nia terlihat agak pucat. Namun, ia tetap tampil dengan wajah tersenyum.
- “Saya sudah menunggu selama 1 jam di stasiun. Namun, Linda belum datang.”
Contoh Konjungsi Antara Kalimat Yang Mengekspresikan Kebalikan
- “Dinda sangat suka bakso. Di sisi lainDini sebenarnya lebih suka mi ayam.”
- “Reynata merasa kedinginan karena hujan. Di sisi lainAku tidak merasa kedinginan sama sekali.”
Contoh Konjungsi Antara Kalimat Mengekspresikan Pembenaran
- “MemangHamam tidak tahu cara memasak nasi.”
- “Itu diakita harus ingat Andre bahwa pilihannya untuk berbuat curang itu salah.”
Contoh Penguatan Konjungsi
- “Di Bangka Belitung banyak lubang bekas galian tambang timah. BahkanAnda dapat menemukan lubang di belakang rumah penduduk.”
- “Lidya tidak pernah absen dari ekstrakurikuler renang. Bahkandia tidak pernah datang terlambat.”
Contoh Konjungsi Antara Kalimat Yang Mengekspresikan Konsekuensi
- “Kamu telah terpilih menjadi ketua kelas. Karena ituAnda harus menjalankan tugas dan tanggung jawab Anda dengan baik.”
- “Gubernur sudah datang. Karena itulomba mewarnai tingkat dasar bisa dimulai.”
Contoh Konjungsi Antara Kalimat Yang Menyatakan Konsekuensi
- “Rara jarang belajar. Karena itunilainya selalu buruk.”
- Silvia tidak mengerjakan PR bahasa Indonesia. Karena itudia disuruh mengerjakan semua soal latihan di Bab 2 sebagai hukuman.”
Contoh Konjungsi Waktu
- “Harga BBM Pertalite naik menjadi Rp 10.000/liter. Sebelum ituharganya hanya Rp 7.650 per liter.”
- “Aku sedang bersiap-siap untuk pergi ke sekolah. Sebelum ituAku menyempatkan diri untuk sarapan dulu.”
Perbedaan Antara Kalimat dan Intrasentence Konjungsi
Selain konjungsi antarkalimat, ada juga konjungsi antarkalimat dalam materi pelajaran bahasa Indonesia.
Sekilas kedua konjungsi ini mungkin terlihat sama, namun sebenarnya konjungsi antarkalimat dan antarkalimat sangat berbeda. Yuk, lihat perbedaan keduanya.
1. Fungsi
Jika konjungsi antarkalimat berfungsi untuk menghubungkan satu kalimat dengan kalimat lainnya dalam suatu paragraf, maka konjungsi intrakalimat berfungsi sebagai penghubung antara satuan kata dengan kata, frasa dengan frasa, atau klausa dengan klausa yang terdapat dalam satu kalimat.
Contoh konjungsi dalam kalimat:
“Linda masih mengulangi kesalahan yang sama, sedangkan diingatkan.
“Aku bisa bermain Jika sudah melakukan PR
2. Pengelompokan Kata
Cara lain untuk membedakan konjungsi intrakalimat dari konjungsi antarkalimat adalah dengan melihat pengelompokan kata-kata yang membentuk kata penghubung.
Ada 21 kata yang termasuk dalam kata sambung intrakalimat, antara lain:
- sehingga
- memperkirakan
- jika
- Jika
- jika
- sampai
- sampai
- atau
- itu
- tidak… tidak juga
- dibandingkan
- oleh
- ketika
- Kapan
- meskipun
- meskipun
- Jadi
- sedangkan
- jika
- jika
- Kemudian
3. Menulis dalam Kalimat
Pada konjungsi antarkalimat, kata yang menghubungkan satu kalimat dengan kalimat lainnya ditulis setelah tanda baca dan diawali dengan huruf kapital. Misalnya, “Pak. Bupati telah datang. Dengan demikian, lomba mewarnai tingkat dasar bisa dimulai.”
Sedangkan konjungsi intra kalimat, memiliki tiga cara penulisan yang berbeda, yaitu:
- Jika digunakan sebagai kata penghubung antara dua klausa dalam kalimat majemuk, maka kata penghubung antar kalimat ditulis tanpa menggunakan tanda koma sebelum atau sesudahnya. Misalnya, “Saya suka bakso Dan adikku suka sup ayam.”
- Jika digunakan sebagai pemisah untuk klausa adverbia yang mendahului klausa utama dalam kalimat majemuk bertingkat, koma harus digunakan setelah klausa bawahan. Contoh,”Sehingga tidak terinfeksi virus Corona, kita harus mematuhi protokol kesehatan.”
- Jika digunakan untuk menghubungkan dua klausa dalam kalimat majemuk yang sederajat, terutama sederajat kontradiktif dan sederajat afirmatif, maka tambahkan tanda koma di depannya. Misalnya, “Kami telah bekerja keras, sedangkan mereka hanya bersenang-senang.”
Itulah pembahasan tentang konjungsi antarkalimat, dan perbedaan antarkalimat dengan konjungsi intrakalimat. Semoga bermanfaat, ya!