Rangka Berita – Kawasan Bisnis Terpadu (Central Business District/CBD) Beijing termasuk dalam jajaran 10 kawasan bisnis paling menarik di dunia, bersama pusat-pusat seperti Midtown New York dan Marunouchi Tokyo. Temuan itu tercantum dalam Laporan Daya Tarik Kawasan Bisnis Global (Global Business Districts Attractiveness Report) 2025 yang disusun bersama oleh EY dan Urban Land Institute (ULI) dan dirilis pada Jumat (14/11).
Laporan tersebut, yang merupakan laporan ketiga dari kolaborasi EY dan ULI untuk Global Business Districts Innovation Club, mengevaluasi 30 kawasan bisnis utama di 19 negara di Eropa, Amerika Utara, dan Asia. Evaluasi dilakukan berdasarkan delapan indikator, termasuk kinerja makroekonomi, inovasi, dan keberlanjutan.
Menurut laporan itu, jumlah kantor pusat perusahaan-perusahaan Fortune Global 500 di enam kawasan bisnis terkemuka di Eropa kini 2,5 kali lebih sedikit dibandingkan jumlah kantor pusat perusahaan-perusahaan tersebut di kawasan-kawasan bisnis di Asia. Pada 2024, volume investasi di Eropa juga 60 persen lebih rendah daripada di Asia, menunjukkan keadaan yang sepenuhnya berkebalikan dibandingkan pada 2020.
Kawasan-kawasan bisnis Asia, termasuk CBD Beijing, terus memperkuat posisinya, mencerminkan peningkatan bobot ekonomi kawasan tersebut serta kian besarnya tantangan yang dihadapi oleh banyak kawasan bisnis di Amerika Utara dan Eropa, tulis laporan itu.
“Dalam lanskap global saat ini, kawasan bisnis bukan sekadar mesin pertumbuhan ekonomi, tetapi juga laboratorium inovasi dan prototipe bagi kota-kota masa depan,” ujar Chen Dai, ketua Global Business Districts Innovation Club sekaligus direktur Komite Administrasi CBD Beijing.
“Kami sedang bertransformasi dari ruang-ruang kantor konvensional menjadi pusat-pusat urban yang lebih inklusif dan tangguh, menyuntikkan energi baru bagi pengembangan bisnis dan talenta,” tambah Chen.