Backlink hizmetleri hakkında bilgi al
Hacklink satın almak için buraya tıklayın
Hacklink satışı için buraya göz atın
Hacklink paneline erişim sağla
Edu-Gov Hacklink ile SEO'nuzu geliştirin

Backlink
Backlink hizmeti al

Hacklink
Hacklink hizmetleri hakkında bilgi al

Hacklink Al
SEO dostu hacklink satın al

Hacklink Satışı
Hacklink satışı ve hizmetleri

Hacklink Satın Al
SEO için hacklink satın al

Hacklink Panel
SEO hacklink paneli

Edu-Gov Hacklink
Etkili EDU-GOV hacklink satın al

For more information and tools on web security, visit DeepShells.com.tr.

To get detailed information about shell tools, visit DeepShells.com.tr.

To learn more about Php Shell security measures, check out this article.

For the best Php Shell usage guide, click on our guide.

If you want to learn about Aspx Shell usage to secure web applications, click here.

What is Aspx Shell and how to use it? Check out our Aspx Shell guide: Detailed information about Aspx Shell.

For detailed information about Asp Shell security tools in web applications, you can check out this article.

Discover the best Asp Shell usage guide for developers: Asp Shell usage.

Bagaimana Menulis Nomenklatur Senyawa Kimia? Berikut Penjelasannya!

Quipperian, pernahkah Anda bertanya-tanya mengapa Na2BERSAMA3 disebut natrium karbonat atau NaCl disebut natrium klorida? Padahal, senyawa Na2BERSAMA3 terdiri dari unsur natrium, karbon, dan oksigen, mengapa tidak diberi nama saja?

Hal ini dikarenakan penamaan setiap senyawa dalam ilmu kimia telah diatur dalam nomenklatur senyawa sehingga setiap senyawa memiliki nama khusus untuk membedakannya dengan senyawa lainnya. Selain itu, nomenklatur senyawa tersebut juga memudahkan peneliti untuk memberikan nama senyawa yang ditemukan atau dipelajari.

Apakah Anda ingin tahu lebih banyak tentang nomenklatur senyawa kimia? Jika iya, simak ulasan berikut ini sampai selesai ya.

Apa itu Nomenklatur Senyawa?

Nomenklatur senyawa adalah proses penamaan senyawa kimia dengan nama yang berbeda sehingga dapat dengan mudah diidentifikasi sebagai zat kimia yang terpisah.

Awalnya, penamaan senyawa dalam kimia didasarkan pada warna senyawa, sifat fisiknya, bahasa kuno, nama penemunya, atau cara menemukannya. Namun seiring dengan perkembangan zaman, senyawa kimia semakin banyak ditemukan sehingga diterapkan aturan tata nama senyawa yaitu nama trivia dan IUPAC (Persatuan Kimia Murni dan Terapan Internasional).

Nama trivial atau nama umum biasanya digunakan untuk senyawa organik yang namanya belum dibakukan oleh IUPAC. Nama-nama remeh ini digunakan untuk memudahkan penyebutan zat secara umum dan lebih mudah diingat.

Namun, penamaan senyawa kimia dengan nama yang sepele tidak efektif dan dapat menimbulkan masalah. Hal inilah yang kemudian membuat ahli kimia membuat peraturan nomenklatur senyawa melalui asosiasi IUPAC sehingga diperoleh nomenklatur senyawa kimia IUPAC yang digunakan saat ini.

Nomenklatur Senyawa Kimia

Nomenklatur senyawa kimia dibagi menjadi dua, yaitu nomenklatur senyawa anorganik dan organik. Berikut ulasan lengkapnya.

Nomenklatur Senyawa Anorganik

Senyawa anorganik adalah golongan senyawa yang tersusun dari unsur-unsur yang tidak mengandung atom karbon organik. Secara umum, senyawa anorganik lebih sederhana dari senyawa organik dan dikelompokkan menjadi senyawa biner dan senyawa poliatomik.

1. Nomenklatur Senyawa Biner

Senyawa biner adalah senyawa yang terdiri dari dua unsur kimia, seperti HCl, H2S, BaO, dan Na2O. Penamaan senyawa biner dibedakan berdasarkan unsur penyusunnya, yaitu senyawa biner yang terbentuk dari atom logam dan nonlogam (senyawa ionik), dan dua atom nonlogam (senyawa kovalen).

  • Nomenklatur senyawa biner yang terdiri dari atom logam dan nonlogam

Logam golongan IA, IIA, dan IIIA umumnya hanya memiliki satu jenis bilangan oksidasi, sehingga tata nama senyawa yang terbentuk dari atom logam dan nonlogam adalah:

Misalnya NaCl (natrium klorida) dimana natrium termasuk golongan IA, sedangkan klorin termasuk atom nonlogam berupa gas, maka pada akhir nama nonlogam ditambahkan –ide Jadi senyawa NaCl disebut natrium klorida.

Dalam beberapa kasus, Anda mungkin menemukan logam dengan bilangan oksidasi lebih besar dari satu, seperti logam Fe dalam Fe2HAI3 dan FeO3 yang memiliki bilangan oksidasi berbeda.

Pada senyawa Fe2HAI3Fe memiliki bilangan oksidasi +3, sedangkan pada FeO3 Bilangan oksidasi Fe adalah +2. Untuk membedakan kedua senyawa tersebut, bilangan oksidasi logam ditulis menggunakan angka romawi di belakang nama logam tersebut.

Contoh: FeCL2 = Besi (II) klorida, FeCl3 = Besi (III) klorida

Selain itu, senyawa biner logam dengan lebih dari satu jenis bilangan oksidasi juga dapat diberi nama dengan akhiran –Hai jika keadaan oksidasi logam lebih kecil dan diberikan –Saya untuk volume yang lebih besar. Misalnya, CrCl2 disebut kromo klorida, sedangkan CrCl3 disebut kromi klorida.

  • Nomenklatur senyawa biner dari dua unsur non-logam

Tata nama senyawa biner yang terdiri dari dua unsur nonlogam disebut senyawa kovalen. Untuk menamai senyawa ini, awalan “mono” tidak digunakan untuk atom bukan logam pertama.

Selain itu, awalan juga dapat menunjukkan jumlah atom nonlogam yang berikatan. Berikut ini adalah awalan yang digunakan dalam penulisan nomenklatur senyawa kovalen.

1 = tunggal

2 = di

3 = tiga

4 = tetra

5 = penta

6 = heks

7 = hepta

8 = okta

9 = nona

10 = deka

Dengan cara ini, nomenklatur senyawa kovalen dapat ditulis sebagai berikut.

Misalnya, BCl3 Ini disebut boron triklorida karena unsur klorin terdiri dari tiga atom bukan logam yang terikat, atau N2O disebut dinitrogen monoksida karena unsur nitrogen terdiri dari dua atom nonlogam yang berikatan, dan unsur oksigen terdiri dari satu atom nonlogam yang berikatan.

Perlu diketahui, ada beberapa senyawa yang dikenal dengan nama umum, seperti NH3 disebut amonia bukannya Nitrogen trihydride dan H2O disebut air, bukan dihidrogen monoksida.

2. Nomenklatur Senyawa Poliatomik

Senyawa poliatomik adalah senyawa yang dibentuk oleh lebih dari dua unsur yang berbeda. Umumnya, senyawa poliatomik terbentuk dari ion kation (ion bermuatan positif) dan ion anion (ion bermuatan negatif).

Nama-nama senyawa poliatomik adalah:

Contoh:

NaClO = Natrium hipoklorit

Na2C2HAI4 = Natrium oksalat

(NH4)2JADI4 = Amonium sulfat

3. Tatanama Senyawa Asam dan Basa

Tata nama senyawa anorganik selanjutnya adalah senyawa asam dan basa. Berikut ini adalah nomenklatur senyawa.

Arrhenius mendefinisikan asam sebagai senyawa yang bila dilarutkan dalam air akan menghasilkan ion H+. Penulisan nomenklatur senyawa ini diawali dengan menuliskan unsur asamnya terlebih dahulu, kemudian diikuti dengan nama anionnya. Misalnya, H2JADI4 disebut asam sulfat dan HCl disebut asam klorida.

Sedangkan senyawa basa, Arrhenius mendefinisikannya sebagai senyawa yang bila dilarutkan dalam air akan menjadi ion OH. Penulisan nomenklatur senyawa ini diawali dengan menuliskan nama kationnya terlebih dahulu, kemudian diikuti hidroksidanya. Misalnya, KOH disebut kalium hidroksida dan Al(OH)3 disebut aluminium hidroksida.

Nomenklatur Senyawa Organik

Senyawa organik adalah senyawa yang mengandung atom karbon, kecuali CO, CO2ion CN, dan CO32- tergolong senyawa anorganik.

1. Nomenklatur Senyawa Hidrokarbon Sederhana

Senyawa hidrokarbon adalah senyawa yang hanya terdiri dari atom hidrogen dan karbon. Berdasarkan ikatan kovalennya, senyawa hidrokarbon diklasifikasikan menjadi alkana, alkena, dan alkin.

  • Alkana adalah senyawa hidrokarbon jenuh dengan ikatan tunggal. Alkana memiliki rumus umum CNH2n+2dengan n = 1, 2, 3, dan seterusnya.

Tata nama alkana berdasarkan aturan IUPAC ditulis dengan menambahkan akhiran –ana. Misalnya, C5H12 disebut pentana (penta = lima), C6H12 disebut heksana (hex = enam), dan seterusnya.

  • Alkena adalah senyawa hidrokarbon tak jenuh dengan ikatan rangkap. Alkena memiliki rumus umum CNH2ndengan n = 1, 2, 3, dan seterusnya.

Penulisan tata nama alkena menurut aturan IUPAC sama dengan tata nama alkana. Itu hanya akhir –ana diubah menjadi –ena. Misalnya, C2H4 disebut etilen, C3H6 disebut propena.

  • Alkuna adalah senyawa hidrokarbon tak jenuh dengan ikatan rangkap tiga. Alkena memiliki rumus umum CNH2n-2 dengan n = 1, 2, 3, dan seterusnya.

Tata nama alkena menurut aturan IUPAC ditulis dengan menambahkan akhiran –una. Misalnya, C2H2 disebut etuna, C3H4 disebut propuna.

2. Nomenklatur Senyawa Alkohol Sederhana

Nomenklatur senyawa alkohol hampir sama dengan senyawa hidrokarbon sederhana. Caranya adalah dengan mengganti huruf terakhir dari nama alkana yaitu –A menjadi –ol. Contoh:

  • CH3OH : metanol
  • C2H5OH : etanol
  • C3H7OH : propanol
  • C4H9OH: butanol

3. Nomenklatur Senyawa Asam Organik

Menurut IUPAC, asam organik atau asam karboksilat disebut asam alkanoat dengan rumus umum R-COOH. Adapun penulisan nomenklatur senyawa asam organik diawali dengan penulisan asam, kemudian ditambahkan nama alkana dari R dan ditambahkan akhiran -.gandum.

Contoh:

  • HCOOH : asam metanoat
  • CH3COOH: asam etanoat
  • C2H5COOH: asam propanoat

Contoh soal

Quipperian, agar lebih paham tentang penulisan nomenklatur senyawa kimia ini, mari kita lihat contoh soal berikut ini.

Tuliskan nama senyawa berikut berdasarkan aturan IUPAC!

  1. Hbr
  2. Fe(ClO4)3
  3. Fosfor pentaklorida

Diskusi:

  1. Berdasarkan unsur penyusun senyawa HBr, baik hidrogen (H) maupun bromin (Br) sama-sama merupakan unsur nonlogam. Artinya, nomenklatur senyawa yang digunakan adalah senyawa biner yang terdiri dari dua unsur bukan logam. Jadi, nama senyawa HBr adalah hidrogen bromida.
  2. Senyawa Fe(ClO4)3 merupakan senyawa yang tersusun dari logam dan nonlogam. Selain itu, unsur Fe memiliki keadaan oksidasi +3, sehingga nomenklatur senyawa tersebut adalah Besi (III) perklorat.
  3. Ingat, penta = lima. Jadi, rumus kimia dari senyawa fosfor pentaklorida adalah PCl5.

Quipperian, demikian pembahasan mengenai nomenklatur senyawa kimia. Untuk meningkatkan pemahaman Anda tentang penulisan nomenklatur senyawa ini, cobalah sering-sering melakukan latihannya, ya? Semoga bermanfaat!