Hai Quipperian, apa kabar? Semoga selalu sehat dan tetap semangat, ya!
Ketika Anda melihat lilin, apa yang Anda pikirkan? Pembakaran? Atau berubah? Nyatanya, Anda bisa melihat perubahan pada lilin yang menyala. Perubahan yang dimaksud dapat dikategorikan menjadi dua, yaitu perubahan fisik pada badan lilin itu sendiri dan perubahan kimiawi pada sumbu. Mengapa demikian? Daripada penasaran, yuk belajar tentang perubahan fisika dan kimia dengan Quipper Blog.
Perubahan Fisika
Perubahan fisika adalah perubahan yang tidak menghasilkan materi atau zat baru. Artinya, hanya bentuk atau substansi fisik yang berubah. Meskipun bentuk dan keadaan fisik suatu zat berubah, sifat fisik zat tersebut tetap ada. Itu sebabnya perubahan fisik hanya bersifat sementara. Perubahan fisik terjadi karena keadaan berikut.
1. Perubahan fisik karena perubahan bentuk
Perubahan fisika akibat perubahan bentuk dapat disebabkan oleh pemanasan. Akan tetapi, keadaan materi dapat dikembalikan ke bentuk semula, misalnya es yang dibiarkan pada suhu ruang akan lebih lama mencair.
2. Perubahan fisik akibat perubahan bentuk
Perubahan ini dapat disebabkan oleh pemotongan dan pemerasan, misalnya pemotongan kayu menjadi kursi.
3. Perubahan fisika karena perubahan ukuran
Nah, Anda bisa melihat contoh perubahan akibat perubahan ukuran pada proses penggilingan jagung.
4. Perubahan fisika karena perubahan volume
Perubahan volume dapat terjadi karena pengaruh suhu, misalnya air raksa akan memuai ketika menyentuh benda yang bersuhu tinggi.
5. Perubahan fisika akibat perubahan bentuk energi
Anda dapat melihat perubahan fisik akibat perubahan bentuk energi pada proses putaran kipas angin atau panasnya lampu setelah dinyalakan. Perubahan energi listrik yang terjadi pada kipas dan lampu tidak mengubah sifat fisika dan kimianya.
6. Perubahan fisik karena pembubaran
Saat Anda melarutkan senyawa seperti garam, Anda sebenarnya hanya mengubah bentuk garam dari butiran menjadi partikel larutan.
Contoh Perubahan Fisik
Contoh perubahan fisik tidak hanya berlaku pada body candle, Kamu tahu. Ingin tahu lebih banyak? Ini contoh lainnya.
1. Kertas kusut
Saat Anda meremas kertas, sifat fisik dan kimia kertas tidak berubah. Kertas hanya berubah bentuk.
2. Beras ditumbuk menjadi tepung
Pernahkah Quipperian melihat proses menumbuk beras menjadi tepung? Pada peristiwa ini beras hanya mengalami perubahan bentuk dari butiran menjadi bubuk. Karena tidak melibatkan reaksi kimia, maka jelas sifat fisika dan kimia beras tidak berubah.
3. Kayu dipotong menjadi meja
Kayu yang dipotong menjadi meja juga merupakan contoh perubahan fisika. Hal ini dikarenakan sifat fisik dan kimiawi kayu tetap sama atau hanya bentuk kayunya saja yang berubah.
4. Air berubah menjadi es batu
Dalam proses pembuatan es batu, air mengalami perubahan wujud dari cair menjadi padat. Pada peristiwa itu, sifat fisika dan kimia air tidak berubah. Setelah es dibiarkan pada suhu ruangan, es pasti akan mencair, sehingga terbentuk air kembali.
5. Gula dilarutkan dalam air
Ketika Quipperian melarutkan gula dalam air, sebenarnya hanya berubah dari butiran menjadi partikel larutan. Namun, gula masih bisa dibentuk kembali melalui beberapa tahap dengan bantuan alat tertentu.
6. Benang ditenun menjadi kain
Benang yang ditenun menjadi kain termasuk perubahan fisik karena kain dapat diurai kembali menjadi benang. Artinya, hanya bentuk utasnya yang berubah.
7. Tanah liat menjadi tembikar
Gerabah yang biasa digunakan dalam kehidupan sehari-hari juga merupakan contoh perubahan fisik. Tembikar dibentuk melalui tanah liat. Sifat fisik dan kimia tanah liat tetap sama, hanya bentuknya saja yang berubah.
8. Merkuri menguap
Saat merkuri menguap, hanya bentuk merkuri yang berubah. Perubahan merkuri dari cair menjadi gas.
9. Penggilingan biji kopi
Biji kopi yang digiling menjadi bubuk kopi tidak akan mengalami perubahan sifat fisik maupun kimianya. Hanya bentuk kopinya saja yang berubah dari biji menjadi bubuk.
10. Tubuh lilin yang meleleh
Ketika seorang Quipperian menyalakan lilin, dibutuhkan waktu lebih lama untuk melelehkan tubuh lilin. Meski meleleh, sifat zat di dalam tubuh lilin tidak berubah, hanya bentuknya saja yang berubah. Oleh karena itu, perubahan yang terjadi pada badan lilin saat dinyalakan merupakan perubahan fisik.
Perubahan kimia
Perubahan kimia adalah perubahan yang menyebabkan terbentuknya zat baru. Sifat zat baru berbeda dengan sifat zat sebelumnya. Artinya, jika suatu zat mengalami perubahan kimiawi, ia tidak dapat kembali ke keadaan semula. Pada prinsipnya, perubahan kimia terjadi karena keadaan berikut.
1. Perubahan kimia akibat pembakaran
Pembakaran adalah reaksi oksidasi dimana terjadi reaksi antara suatu zat dengan oksigen. Jika suatu zat mengalami pembakaran, dapat dipastikan zat tersebut mengalami perubahan struktur kimiawi, misalnya kayu dibakar menjadi arang.
2. Perubahan kimiawi akibat korosi/pengkaratan
Peristiwa oksidasi lainnya adalah korosi/pengkaratan. Dalam proses ini, logam akan bereaksi dengan oksigen dan air.
3. Perubahan kimia akibat peluruhan
Penguraian yang terjadi pada makanan atau zat lain disebabkan oleh aktivitas mikroorganisme. Dengan demikian, makanan atau zat yang telah mengalami pembusukan tidak dapat kembali ke keadaan semula.
Contoh Perubahan Kimia
Contoh perubahan kimia yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari adalah sebagai berikut.
1. Membakar sumbu lilin
Ketika Quipperians menyalakan lilin, bagian yang menjadi tempat menempelnya api adalah sumbunya. Artinya, sumbu lilin mengalami pembakaran yang menyebabkan terbentuknya zat baru berupa arang hitam.
2. Kertas terbakar
Kertas yang terbakar merupakan salah satu contoh perubahan kimia karena hasil pembakaran memiliki sifat yang berbeda dengan aslinya.
3. Goreng adonan tepung
Adonan tepung goreng—mirip donat—pasti memiliki khasiat yang berbeda dengan tepung aslinya. Hal ini dikarenakan adonan tepung mengalami proses pemanasan suhu tinggi yang menyebabkan perubahan struktur kimia bahan.
4. Ledakan kembang api
Pernahkah Anda melihat ledakan kembang api yang berwarna-warni? Senyawa yang berubah menjadi kembang api mengalami reaksi pembakaran, sehingga terbentuk zat baru berupa bunga api yang berwarna-warni.
5. Makanan basi
Makanan bisa basi karena pengaruh aktivitas organisme. Hal ini menyebabkan terbentuknya bau tidak sedap dan deformasi makanan.
6. Pembakaran bahan bakar kendaraan bermotor
Saat kendaraan bermotor dihidupkan, bensin yang ada di dalamnya akan mengalami reaksi pembakaran. Hasil pembakaran tersebut dikeluarkan dalam bentuk gas CO di knalpot.
7. Pembuatan yogurt
Pernah minum yoghurt? Bahan baku pembuatan yogurt adalah susu sapi. Susu sapi diolah dengan bantuan bakteri kemudian difermentasi. Produk fermentasi ini dikenal sebagai yogurt. Sebagai produk fermentasi, yogurt memiliki rasa yang sedikit asam, berbeda dengan susu sapi yang cenderung hambar. Itu sebabnya mengubah susu sapi menjadi yogurt disebut perubahan kimia.
8. Fotosintesis pada tumbuhan
Quipperian pasti pernah mendengar istilah fotosintesis kan? Fotosintesis adalah reaksi metabolisme kimia yang terjadi di kloroplas daun. Senyawa yang dibutuhkan dalam proses fotosintesis adalah karbondioksida dan air. Reaksi antara karbon dioksida dan air menghasilkan glukosa dan oksigen.
9. Daun kering diolah menjadi kompos
Mengapa pengolahan kompos dari daun kering terjadi perubahan kimia? Karena kompos yang sudah terbentuk tidak bisa diurai lagi menjadi daun-daun kering. Sifat-sifat daun kering telah berubah karena pembusukan.
10. Membuat tempe
Tempe merupakan hasil fermentasi kedelai karena adanya jamur Rhizopus oryzae. Oleh karena itu tempe yang sudah terbentuk tidak dapat diurai kembali menjadi kedelai seperti semula.
Itulah pembahasan Quipper Blog tentang perubahan fisika dan kimia. Sebenarnya banyak sekali perubahan fisika dan kimia yang bisa Quipperian temukan dalam kehidupan sehari-hari. Jangan bosan untuk terus belajar ya? Semakin banyak Anda belajar, semakin mudah untuk menerapkan pengetahuan pada lingkungan di sekitar Anda. Jangan lupa, gabung bersama Video Quiper. Dengan Quipper Video, belajar menjadi lebih mudah dan menyenangkan. Salam Quippers!
- Rohima, Iip, dan Diana Puspita. 2009. Lingkungan IPA Terpadu Kelas VII SMP/MTS. Jakarta: Pusat Pembukuan Depdiknas.
Pengarang: Eka Viandari