Cerita fabel sudah ada sejak berabad-abad yang lalu, dan telah digunakan untuk mengajarkan pelajaran tentang kebijaksanaan, moralitas, dan bahkan sering kali memberikan hiburan. Tapi apa sebenarnya fabel itu? Apa yang membuatnya unik dari cerita lainnya?
Dalam artikel ini, kamu akan mempelajari elemen-elemen penting dari cerita fabel: struktur, karakteristik, jenisnya.
Kami juga akan memberikan beberapa contoh fabel klasik untuk membantu menghidupkan konsepnya. Pada akhirnya, kamu dapat memahami cara mengidentifikasi dan membuat cerita fabel sendir secara mudahi.
Apa yang Dimaksud dengan Fabel?
Fabel adalah jenis cerita pendek atau cerita rakyat yang biasanya menampilkan hewan, tumbuhan, benda mati, dan kekuatan alam yang dipersonifikasikan dan digunakan untuk menyampaikan pelajaran moral. Fabel telah ada sejak zaman kuno dan terus populer hingga saat ini.
Menurut Nurgiyantoro cerita binatang atau fabel adalah salah satu bentuk cerita (tradisional) yang menampilkan binatang sebagai tokoh cerita. Binatang-bintang tersebut dapat berpikir dan berinteraksi layaknya manusia.
Fabel biasanya memiliki struktur yang sederhana dan mengajarkan pelajaran moral di bagian akhir. Karakteristiknya meliputi personifikasi karakter; penggunaan citra; kesederhanaan; elemen kejutan; dan pesan pendidikan. Strukturnya terdiri dari eksposisi, aksi naik, klimaks, aksi turun, dan resolusi.
Karakteristik Fabel
Terdapat beberapa ciri-ciri dari fabel yang dapat dijadikan sebagai pembeda dengan bentuk sastra lainnya, seperti:
- Jenis cerita fiksi
- Tokoh utamanya adalah para binatang
- Tindakan, watak, dan interaksi karakternya digambarkan persis seperti manusia
- Fabel umumnya mencakup dialog yang hidup, penggambaran karakter yang jelas, dan latar atau plot yang menekankan pentingnya pelajaran moral.
- Fabel menggunakan simbolisme untuk menyampaikan pesan atau tema yang lebih dalam dari apa yang terlihat di permukaan.
- Dari segi kebahasaan, fabel menggunakan kalimat naratif
- Menggunakan percakapan berupa kata-kata yang digunakan sehari-hari untuk situasi tidak formal
Jenis-jenis Fabel
Sekarang mari kita lihat berbagai jenis fabel yang ada. Fabel dapat dibagi menjadi dua jenis yakni jenis fabel klasik dan modern yang berdasarkan pada kemunculannya.
Sudah kita tahu bahwa fabel klasik merupakan cerita fantasi yang sudah ada sejak zaman dahulu. Sedangkan fabel modern adalah fiksi yang selalu berkaitan dengan kisah pahlawan dan memiliki alur cerita yang lebih kompleks.
Selain berdasarkan kemunculannya, jenis-jenis fabel dapat dilihat dari pemberian watak dan latarnya serta dari kemunculan pesan, yaitu:
- Fabel Alami, Fabel ini bercerita tentang binatang yang menjadi tokoh hewan yang memiliki watak sama dengan habitatnya. Contoh: Singa berwatak buas dan ganas.
- Fabel Adaptasi, Fabel adaptasi adalah cerita binatang yang mengubah watak asli hewan pada dunia nyata dan menggunakan latar belakang yang lain bukan di habitat aslinya.
- Fabel dengan koda, Cerita yang yang memunculkan pesan pengarang secara eksplisit di akhir cerita.
- Fabel tanpa koda, Keseluruhan cerita tanpa dibekali pesan eksplisit atau pesan moral dari pengarang di akhir cerita.
Struktur Cerita Fabel
Dalam hal cerita fabel, struktur sangatlah penting. Umumnya, cerita fabel pendek dan pesan yang mendasarinya disampaikan melalui moral. Ini berarti bahwa struktur fabel harus ringkas untuk menyampaikan maksudnya secara efektif.
Struktur tipikal terdiri dari pengantar dan kesimpulan, sering kali dengan dialog antar karakter atau narasi oleh narator di dalam tubuh cerita. Struktur plotnya juga memiliki ketegangan yang meningkat hingga mencapai klimaks, sama seperti bentuk sastra lainnya.
Fabel biasanya memiliki tokoh protagonis dan antagonis yang masing-masing bergantian berbicara atau bernarasi sepanjang cerita. Karakter-karakternya seringkali berupa hewan atau makhluk antropomorfik yang bertindak sebagai simbol bagi manusia dan mewakili nilai-nilai atau jenis perilaku yang berbeda.
Agar kamu lebih memahaminya, struktur teks cerita fabel dibagi dalam empat kategori, seperti:
- Orientasi: berisi pengenalan tokoh, latar belakang tempat, dan waktu.
- Komplikasi: masalah utama yang dimunculkan.
- Resolusi: berisi pemecahan masalah yang menimpa tokoh.
- Koda: berisi pendapat tokoh tentang teks atau pesan moral yang didapat dari teks fabel.
Kiat untuk Menulis Cerita Fabel
Sekarang kamu telah mengetahui struktur, karakteristik, dan jenis-jenis cerita fabel. Saatnya untuk mulai menulis cerita fabel sendiri! Berikut ini beberapa tips untuk memulainya:
- Memiliki moral yang jelas: Mulailah dengan moral atau tema yang ingin kamu sampaikan dalam cerita. Ini akan menjadi fokus cerita dan menjaganya agar tetap berada di jalur yang benar.
- Buatlah karakter yang menarik: Pikirkan tentang bagaimana karakter yang dibuat dapat mengajarkan pelajaran hidup dengan cara yang menarik dan menghibur – ini akan menarik pembaca.
- Pertimbangkan pembaca: Siapa yang akan membaca dongeng kamu? Ingatlah hal ini saat kamu menulis agar cerita lebih mudah dipahami dan menarik bagi mereka.
Menulis fabel bisa menyenangkan jika dilakukan dengan benar. Ikuti tips berikut dan mulailah membuat cerita fabel versi kamu sendiri!
10 Contoh Cerita Fabel
Berikut ini beberapa contoh cerita fabel yang bisa kamu jadikan referensi ketika ingin membuat cerita fabel. Selain itu kamu bisa belajar mengidentifikasi struktur cerita yang disampaikan.
Contoh Cerita Fabel tentang Tom dan Jerry
Sebagai contoh cerita fabel, berikut ini adalah cerita fabel yang bagus tentang binatang:
Suatu ketika, ada dua ekor kucing: Tom dan Jerry. Tom adalah kucing yang lebih pintar dan sering mengejek Jerry karena dianggap lamban.
Suatu hari, mereka menemukan sebuah peti berisi emas. Dengan keserakahan di mata mereka, mereka mulai memperebutkan peti itu, melupakan semua persahabatan mereka.
Saat itu, seekor burung hantu yang bijak terbang dan berkata: “Teman-teman tidak akan memperebutkan sesuatu yang bukan milik mereka.” Kucing-kucing itu menyadari betapa bodohnya mereka dan setuju untuk membagi emas itu dengan adil.
Dongeng ini adalah contoh bagaimana kebijaksanaan yang tak lekang oleh waktu dapat membantu (bahkan hewan!) menemukan solusi dan mengatasi konflik.
Contoh Cerita Fabel tentang Menjaga Kebersihan di Rumah
Berikut ini adalah contoh fabel untuk mengilustrasikan struktur, karakteristik, dan jenis-jenis bentuk cerita yang dicintai ini.
Alkisah ada dua serigala bersaudara yang tinggal di rumah yang sama. Untuk menjaga kebersihan rumah, mereka sepakat bahwa salah satu dari mereka akan menyapu di pagi hari sementara yang lain akan menyapu di sore hari.
Suatu hari, salah satu dari mereka memutuskan untuk tidak menyapu bagiannya dan menyerahkan kepada saudaranya untuk melakukan semuanya. Akibatnya, rumah mereka segera dipenuhi debu dan berantakan.
Pesan moral dari dongeng ini adalah bahwa penting untuk bekerja sama untuk memastikan semua orang tetap berpegang teguh pada tanggung jawab mereka dan menjaga kebersihan.
Fabel ini menunjukkan semua ciri-ciri yang terkait dengan genre ini – karakter yang jelas, plot berbasis aksi, dan pelajaran moral yang instruktif yang berpusat pada nilai-nilai yang langgeng.
Contoh Cerita Fabel tentang Belalang Sembah
Contoh klasik dari cerita fabel yang lebih panjang adalah kisah belalang sembah.
Dalam kisah ini, seekor belalang sembah bergabung dengan seorang petani yang pendendam. Bersama-sama, mereka menghadapi musuh petani – seekor tikus – dalam pertempuran habis-habisan untuk bertahan hidup.
Cerita ini mengikuti struktur fabel dengan diawali dengan deskripsi karakter utamanya: belalang sembah dan petani yang pemarah. Kemudian, cerita ini menyajikan masalah atau konflik antara dua karakter yang harus diselesaikan sebelum mencapai resolusi. Klimaks dari fabel ini adalah ketika belalang sembah dan petani berhadapan langsung dengan musuh mereka, dan akhirnya mengalahkannya melalui kelicikan dan keteguhan hati.
Karakteristik yang membuat cerita ini menjadi sebuah fabel adalah penggunaan hewan sebagai karakter, serta pelajaran moralnya.
Pada akhirnya, kita belajar bahwa bekerja sama dengan orang lain membuat kita lebih kuat dan konfrontasi langsung tidak selalu diperlukan untuk memenangkan pertempuran dalam hidup.
Contoh Cerita Fabel 2 Paragraf tentang Rusa
Berikut adalah contoh fabel dua paragraf yang menceritakan tentang seekor rusa:
Alkisah, ada seekor rusa mulia yang tinggal jauh di dalam hutan. Dia terkenal karena kebaikan dan keberaniannya. Suatu hari, dia mendengar ada seorang pemburu yang mengejarnya dan hewan-hewan lain di hutan. Jadi dia berlari jauh, bertekad untuk menghindari jangkauannya. Saat berlari, dia menemukan sebuah sungai kecil dan dengan cepat melompat untuk bersembunyi dari pemburu sebelum dia bisa menemukannya.
Ketika sang pemburu melewati sungai itu, dia melihat bahwa sungai itu telah terganggu. Menyadari apa yang telah terjadi, dia berkata dengan kagum: “Betapa beraninya rusa itu mengambil risiko seperti itu hanya untuk menyelamatkan dirinya sendiri.” Dan dengan itu, sang pemburu melanjutkan perjalanan tanpa mengetahui seberapa dekat ia telah berhasil menangkap mangsanya.
Dongeng ini adalah cerita yang menghibur dengan pelajaran moral tentang keberanian dan kebaikan. Tidak diragukan lagi, cerita ini akan terus diingat oleh para pembacanya setelah mereka selesai membacanya!
Contoh Cerita Fabel Pendek tentang Semut dan Belalang
Cerita fabel biasanya merupakan narasi fiksi pendek yang menampilkan dua atau lebih hewan sebagai karakter utama.
Cerita-cerita ini sering kali mengandung pelajaran moral atau pesan keseluruhan. Contoh klasik dari cerita fabel adalah “Semut dan Belalang” karya Aesop.
Dalam cerita ini, semut bekerja keras untuk mengumpulkan makanan dan mempersiapkan diri menghadapi musim dingin, sementara belalang hanya bermain dan tidak melakukan apa-apa.
Ketika musim dingin tiba dan belalang lapar dan kedinginan, dia tidak memiliki makanan untuk dimakan. Moral dari cerita ini adalah bahwa kita harus mempersiapkan diri untuk menghadapi tantangan hidup di masa depan.
Contoh ini menunjukkan bagaimana struktur cerita fabel melibatkan dua karakter (biasanya hewan yang di antropomorfis asi) yang belajar pelajaran penting dari pengalaman mereka satu sama lain. Selain itu, cerita-cerita ini sering kali dapat diidentifikasi melalui penggunaan hewan yang dipersonifikasikan, bahasa prosa yang sederhana, dan pelajaran moral yang ringkas.
Contoh Cerita Fabel tentang Kupu-kupu Berhati Mulia
Pada suatu hari yang cerah, seekor semut berjalan-jalan di taman. Ia sangat bahagia karena bisa melihat taman yang indah. Sang semut menyapa binatang-binatang di taman itu.
Ia melihat sebuah kepompong di atas pohon. Semut itu mengejek bentuk kepompong yang jelek dan tidak bisa pergi kemana-mana.
“Hei , kepompong, alangkah jelek nasibmu. Kamu hanya bisa menggantung di ranting itu. Ayo jalan-jalan, lihat dunia yang luas ini. Bagaimana nasibmu jika ranting itu patah?”
Sang semut selalu membanggakan dirinya yang bisa pergi ke tempat dimana ia suka. Bahkan, sang semut kuat mengangkat beban yang lebih besar dari tubuhnya. Sang semut merasa dirinya binatang paling hebat. Si kepompong hanya diam mendengar ejekan tersebut.
Pada suatu pagi sang semut kembali berjalan-jalan di taman itu. Karena hujan, genangan lumpur terdapat dimana-mana. Lumpur itu membuat semut tergelincir dan terjatuh ke dalam genangan lumpur tersebut. Sang semut hampir tenggelam dalam genangan lumpur. Dia berteriak sekencang mungkin untuk meminta bantuan.
“Tolong, bantu aku! Aku hampir tenggelam, tolong… tolong…!”
Untunglah saat itu ada seekor kupu-kupu yang terbang melintas. Kemudian, kupu-kupu menjulurkan sebuah ranting ke arah semut.
“Semut, peganglah erat-erat ranting itu! Nanti aku akan mengangkat ranting itu,”. Lalu semut memegang erat ranting itu. Si kupu-kupu mengangkat ranting dan menurunkannya di tempat aman.
Sang semut berterima kasih kepada kupu-kupu yang baik hati karena telah menyelamatkan nyawanya. Ia memuji kupu-kupu sebagai binatang yang hebat dan terpuji.
Mendengar pujian itu, kupu-kupu berkata kepada semut, “Aku adalah kepompong yang pernah kau ejek,” kata si kupu-kupu.
Akhirnya sang semut berjanji kepada kupu-kupu bahwa dia tidak akan menghina semua makhluk ciptaan Tuhan.
Contoh Cerita Fabel tentang Hidup Rukun
Contoh cerita fabel tentang hidup dalam harmoni adalah Rubah dan Anggur.
Dalam cerita ini, seekor rubah yang sombong terbiasa makan buah anggur yang manis dari pohon anggur.
Suatu hari, dia memutuskan untuk memanjat pohon anggur untuk mencoba mendapatkan anggur yang lebih tinggi.
Setelah beberapa kali gagal, ia menyerah karena frustasi dan berkata “anggurnya belum matang!”
Kisah ini mengajarkan kita bahwa penting untuk menerima apa yang bisa dan tidak bisa kita miliki, dan tidak terlalu sombong untuk menerima bantuan ketika ditawarkan.
Contoh Cerita Fabel Panjang Jiji Jerapah dan Kus Tikus
Dikisahkan hiduplah sekelompok binatang di sebuah kampung. Binatang-binatang tersebut bekerja sesuai dengan keahliannya masing-masing. Di kampung itu mereka saling bekerja sama untuk menyelesaikan pekerjaan.
Pada suatu hari ada seekor jerapah yang tengah mencari pekerjaan. Sang Jerapah itu bernama Jiji. Dia ingin segera mendapat pekerjaan. Pekerjaan apa saja yang penting tidak merugikan orang lain.
Masalahnya, Jiji terlalu tinggi untuk melakukan pekerjaan yang ditawarkan padanya.
Jiji terlalu tinggi untuk menjadi kondektur bus. Ketika berdiri di dalam bus, ia harus menekuk leher dan itu membuat lehernya nyeri. Ia juga terlalu tinggi untuk menjadi sopir truk. Lehernya terlalu panjang di ruang kemudi. Saat ia tekuk, hidungnya menyentuh kemudi truk.
Suatu pagi, sambil menerawang memperhatikan sekitarnya Jiji berpikir bahwa dirinya hanya cocok untuk melakukan pekerjaan di luar ruangan.
Suatu hari Jiji mendatangi sebuah rumah. Ia menemui seekor tikus. Si tikus itu bernama Kus. Si tikus tengah mengecat rumah itu. Kus berdiri di sebuah tangga pendek sambil tangannya memegang kaleng cat. Kus kelihatan berat mengecat di situ.
Jiji menyapa tikus yang sedang mengecat, tikus mengeluh tentang pekerjaannya. Tikus mengatakan bahwa tangga yang digunakan terlalu pendek, sehingga dia jadi tidak bisa mencapai langit-langit. Seandainya aku punya teman kerja yang tinggi sepertimu, ia pasti dapat membantuku.
Kus mulai menawarkan kerja sama dengan Jiji.
Jiji menawarkan bantuan kepada tikus untuk menggunakan tubuhnya sebagai tangga. Tikus dengan senang hati menerima tawaran bantuan dari Jiji
Dengan gembira Kus Tikus naik ke leher sang Jerapah. Kemudian, dia memegang kaleng cat dengan mulutnya. Dia merasa nyaman menempel di leher sang jerapah.
Dengan mudah si tikus menjangkau tempat-tempat yang sulit. Si tikus mengecat langit-langit. Pekerjaan mereka sangat rapi. Pak Beruang, sang pemilik rumah, sangat suka. Lalu, ia memberi ongkos lebih untuk Kus Tikus dan Jiji Jerapah.
Jiji sangat gembira karena mendapat gaji pertamanya. Selain itu tikus juga menawarkan kerjasama kepada Jiji. Tikus berpikir daripada membeli tangga yang lebih tinggi lebih baik menggunakan Jiji sebagai tangga. Dengan senang Jiji menerima tawaran tersebut.
Akhirnya, mulai saat itu Jiji dan Kus bekerja sama sebagai tukang cat di kampung tersebut. Mereka tidak pernah kehabisan pekerjaan. Di kampung-kampung lain pun mereka banyak ditawari pekerjaan. Di mana pun mereka bekerja dengan baik. Pekerjaan mereka selalu rapi dan memuaskan sehingga banyak yang menggunakan jasa mereka. Hati mereka senang dan gembira.
Dari cerita di atas, semua struktur cerita dibuat secara runtut dan nilai moral diungkapkan pengarang secara implisit pada akhir cerita.
Contoh Cerita Fabel 3 Paragraf: Lalat yang Mengira Dirinya Seorang Pelaut
Seekor keledai yang malang telah dengan sabar memikul muatan beratnya sepanjang hari tanpa waktu istirahat barang sejenak pun. Dia bahkan tidak diizinkan berhenti untuk buang air kecil. Ketika akhirnya si pemilik tiba di tujuan, kedelai itu dibebeaskan dari barng-barang yang ditumpukkan di punggungungnya. Setelah terbebas, dengan penuh sukacita si keledai mengosongkan kandung kemihnya yang penuh.
Tak jauh dari sana, seekor lalat kecil sedang beristiraht di atas sehelai daun yang tergelatk di tanah. Air kencing si keledai, yang mengalir ke hilir, mulai menghanyutkan daun berisikan lalat itu. Awalnya si lalat terkejut, tidak terlalu memahami apa yang sedang terjadi. Namun setelah beberapa saat, dia mulai meyakini: “Aku berlayar di laut. Aku adalah kapten kapal ini, dan aku adalah navigator yang sangat berpengalaman! Siapa yang berani menghentikanku sekarang?”
Si lalat menjadi terbuai besar kepala, melarung dalam aliran kencing, meyakini bahwa dirinya sedang mengarungi tujuh samudra. Tanpa dia tahu, dia tetaplah lalat kecil yang biasa, didorong oleh derasnya aliran urin, tak menyadari bahwa apa yang tampak olehnya belum tentu terjadi sesuai dugaanya.
Dari cerita di atas penulis memberikan pesan moral di akhir cerita yang intinya kita sebagai manusia harus mawas diri dan tahu posisi.
Contoh Cerita Fabel Panjang tentang Kejujuran
Di padang rumput nan hijau, hiduplah seekor Kelinci yang sangat nakal, setiap hari kerjaannya mengusil penghuni padang rumput.
Pada suatu hari, Si Kelinci ketemu Pak Kijang. Dalam hati Kelinci berpikir, “Saya kerjain saja Pak Kijang, tapi bagaimana, ya?” Si Kelinci berpikir keras dan tiba-tiba ide nakal sampai di kepalanya. Saya pura-pura saja lari ke Pak Kijang sambil berteriak, “Pak Singa ngamuk!”
Maka sambil lari, Si Kelinci berteriak “Pak Singa ngamuk! Pak Singa ngamuk!” akhirnya Pak Kijang sekeluarga lari tak beraturan, sampai anaknya Pak Kijang jatuh ke jurang. Puas hati Si Kelinci, berbahak-bahak dia, “Kena saya kerjain Pak Kijang.” Begitu bangganya Si Kelinci, “cerdas juga saya,” congkak Si Kelinci. Si Kelinci melanjutkan jalan-jalanya sambil mencari korban berikutnya. Dari kejauhan, Si Kelinci melihat Pak Kerbau. Dia pun melakukan hal yang sama seperti pada Pak Kijang. “Pak Siang ngamuk! Pak Singa ngamuk! Teriak Si Kelinci, sambil lari ke arah Pak Kerbau sekeluarga. Terang saja Pak Kerbau lari terbirit-birit sampai istri Pak Kerbau terluka. Duka Pak Kerbau jadi sukacita Si Kelinci.
Hari berikutnya Pak Kijang bertemu Pak Kerbau, mereka menceritakan kejadian yang mereka alami kemarin. Selagi mereka asik membahas masalah yang menimpa keluarga mereka yang disebabkan oleh Si Kelinci, tiba-tiba terdengarlah suara teriak Si Kelinci dari kejauhan, “Tolong, saya dikejarkejar Pak Singa, Pak Singa ngamuk! Tolong, tolong, tolooong!” tapi tidak ada yang peduli. “Ah, paling-paling Si Kelinci lagi-lagi membohongi kita,” pikir mereka.
Sekuat tenaga Si Kelinci menghindari kejaran Pak Singa. Namun, apalah daya, Pak Singa lebih cepat larinya. Akhirnya Si Kelinci terus berlari dikejar Singa tanpa ada yang menolong.
Pesan moral yang dapat diambil dari cerita di atas adalah jangan mengatakan hal-hal yang tidak sesuai dengan faktanya. Semakin banyak berbohong semakin orang tidak akan percaya jika kamu berbicara jujur suatu saat.
Itu dia 10 contoh cerita fabel yang harus kamu pelajarai, mulai dari pengertian hingga struktur ceritanya.
Semoga artikel ini membantu!