Halo Rangkaberita, pasti banyak dari kalian yang memiliki hobi membaca buku. Anda yang sudah terbiasa membaca banyak buku dari berbagai tema dan genre, masih belum bisa membedakan mana buku fiksi dan mana non fiksi?
Padahal, buku fiksi dan buku nonfiksi memiliki perbedaan yang sangat mendasar. Artikel ini akan menjelaskan tentang jenis, ciri, struktur, dan contoh buku fiksi dan nonfiksi agar Anda lebih memahami perbedaan kedua jenis buku tersebut.
Pengertian Buku Fiksi dan Nonfiksi
Sebelum kita masuk ke pembahasan mendalam tentang buku fiksi dan nonfiksi, Anda perlu memahami pengertian buku fiksi dan nonfiksi.
Buku fiksi
Secara harfiah buku fiksi adalah buku fiktif yang berisi cerita atau cerita yang bersumber dari karangan, imajinasi atau khayalan pengarangnya. Jadi bisa dipastikan buku fiksi tidak 100 persen referensi dari realita.
Karena berasal dari sebuah imajinasi, tuturan yang ditulis dalam buku fiksi harus mengalir dengan baik agar pembaca dapat masuk dan mengikuti jalan cerita yang dibawakan oleh pengarang.
Untuk dapat mencapai tujuan tersebut, penulis fiksi perlu memiliki imajinasi yang diimbangi dengan wawasan yang luas, sehingga pembaca tetap merasakan keterkaitan antara bacaannya dengan kehidupannya di dunia nyata.
Buku Nonfiksi
Sementara itu, berbeda dengan buku fiksi, buku nonfiksi didasarkan pada peristiwa nyata. Artinya, isi buku nonfiksi disusun berdasarkan kajian data dan fakta yang memberikan informasi bagi pembaca. Isi buku nonfiksi juga umumnya objektif dan memiliki landasan ilmiah.
Karena isi buku nonfiksi diolah dari berbagai sumber dan bahan referensi, maka penulis harus mampu menyajikan data dan fakta olahan tersebut secara logis sehingga dapat diterima nalar pembaca. Juga umumnya, buku nonfiksi menggunakan bahasa formal.
Jenis Buku Fiksi dan Nonfiksi
Untuk lebih memahami perbedaan antara buku fiksi dan nonfiksi, mari kita pelajari beberapa jenis buku yang mencakup fiksi dan buku yang termasuk dalam kategori nonfiksi.
Jenis Buku Fiksi
Jenis buku yang termasuk dalam kategori fiksi antara lain novel, cerpen, komik, cerita bergambar, dan antologi dongeng. Selain itu, ada juga jenis fiksi ilmiah, fiksi sejarah, fiksi biografi, saga, mitos, hingga cerita/perumpamaan.
Jenis Buku Nonfiksi
Buku yang masuk dalam kategori nonfiksi terdiri dari beberapa jenis antara lain buku bahan ajar, buku motivasi, buku referensi, biografi dan otobiografi, buku sejarah, buku sastra, buku kesehatan, kajian ilmiah, dan masih banyak lagi.
Ciri-Ciri Buku Fiksi dan Nonfiksi
Antara buku fiksi dan nonfiksi, sebenarnya ada ciri-ciri yang sangat membedakan keduanya, yaitu sebagai berikut:
Ciri-Ciri Buku Fiksi
Buku fiksi memiliki ciri utama bahwa isi buku tersebut merupakan karangan fiktif dari pengarangnya. Cerita atau plot yang digambarkan dalam buku fiksi bukanlah hal yang lumrah di dunia nyata.
Ciri turunan buku fiksi dari ciri utama tersebut antara lain buku fiksi bersifat imajinatif, unsur kebenaran dalam buku fiksi bersifat relatif, bahasa yang digunakan dalam buku fiksi bersifat konotatif untuk meningkatkan imajinasi, dan tuturan tertulis dalam buku fiksi tidak menggunakan struktur yang baku.
Ciri-Ciri Buku Nonfiksi
Buku nonfiksi juga memiliki ciri dasar, antara lain penggunaan bahasa formal karena bersifat informatif, ditulis berdasarkan fakta yang pernah terjadi di dunia nyata, dan informasi dalam buku nonfiksi dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah.
Selain ketiga ciri tersebut, buku nonfiksi juga memiliki ciri lain yaitu penggunaan bahasa yang denotatif atau jelas, dan pengembangan gagasan baru dari tema atau gagasan yang sudah ada dan pernah ditulis sebelumnya.
Struktur Buku Fiksi dan Nonfiksi
Meskipun buku fiksi dan buku nonfiksi memiliki karakteristik khusus yang membedakan keduanya, namun tidak terdapat perbedaan yang signifikan dalam struktur buku fiksi dan nonfiksi.
Struktur Buku Fiksi
Setidaknya ada 5 komponen yang terkandung dalam struktur buku fiksi, yaitu:
1. Orientasi
Orientasi memuat beberapa unsur seperti unsur tema, latar tema, dan latar penokohan. Komponen ini penting sebagai landasan untuk membantu pembaca memahami teks cerita dalam buku secara keseluruhan.
2. Komplikasi
Dalam buku fiksi, komplikasi merupakan komponen konflik dan masalah yang ingin diangkat oleh pengarang secara tertulis. Biasanya, konflik dan masalah ini berakhir dengan klimaks. Komplikasi penting untuk menguras emosi pembaca agar cerita dalam buku fiksi tidak datar.
3. Evaluasi
Sedangkan struktur buku fiksi selanjutnya adalah evaluasi, yang mengarahkan pembaca menuju jalan keluar dari klimaks permasalahan yang muncul.
4. Resolusi
Setelah dilakukan evaluasi, penulis biasanya akan mengarah pada penyelesaian atau penyelesaian inti masalah.
5. Kode
Terakhir, ada komponen coda yang diartikan sebagai reorientasi. Bagian ini merupakan tempat untuk menyampaikan pesan-pesan moral positif yang dapat diambil dari buku-buku fiksi, baik secara implisit maupun eksplisit.
Struktur Buku Nonfiksi
Struktur buku nonfiksi juga umumnya terdiri dari orientasi, komplikasi, evaluasi, resolusi, dan koda. Struktur ini relatif bergantung pada kebutuhan pengarang dan jenis buku nonfiksi.
Selain itu, umumnya buku nonfiksi dibuka dengan abstrak yang merupakan komponen penting dalam sebuah karya ilmiah. Abstrak memberikan pembaca gambaran singkat tentang isi buku nonfiksi.
Unsur Buku Fiksi dan Nonfiksi
Unsur-unsur dalam buku fiksi dan nonfiksi juga memiliki persamaan dan perbedaan. Baca paparan berikut untuk mengetahui lebih jelas.
Elemen Buku Fiksi
1. Sampul Buku
Sampul buku merupakan elemen penting dalam buku fiksi dimana pembaca dapat mengetahui informasi tentang judul buku, pengarang, penerbit, tahun terbit, dan edisi cetak buku tersebut. Judul buku tidak ada kewajiban menggunakan kata baku atau tidak baku, semua tergantung tema yang akan diangkat.
2. Bab Buku Utama
Bab buku utama berisi informasi tentang kata pengantar. Maka, dalam kata pengantar, biasanya penulis akan memberikan gambaran umum tentang isi buku dan mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam proses penyusunan buku ini.
3. Judul Bab dan Subbab
Bab dan subbab pada buku fiksi dapat dilihat pada daftar isi. Dengan adanya judul bab dan sub bab, memudahkan pembaca untuk mendapatkan informasi tentang isi buku tersebut.
4. Tema
Tema menjadi unsur penting alur cerita dalam buku fiksi. Tema adalah gagasan utama dalam sebuah karya tulis, sehingga penulis memiliki standar untuk menggambarkan dan mengembangkan isi cerita.
5. Penokohan atau Penokohan
Karakter juga merupakan elemen buku yang sangat penting untuk buku fiksi. Penokohan dan penokohan tokoh dalam cerita penting untuk menghidupkan buku fiksi.
Elemen Buku Nonfiksi
Unsur-unsur buku nonfiksi kurang lebih sama dengan unsur-unsur buku nonfiksi, mulai dari sampul, bab buku utama, judul bab dan sub bab, tema, hingga penokohan atau penokohan.
Hal yang membedakan buku nonfiksi dengan buku fiksi dari segi struktur adalah sistematika penulisannya yang lebih berurutan dan teratur. Setiap detail informasi, termasuk penyajian data, harus disajikan secara terstruktur dan berurutan agar pembaca tidak bingung membaca buku nonfiksi tertulis yang dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah.
Perbedaan antara Buku Fiksi dan Nonfiksi
Dari uraian di atas sebenarnya sudah cukup jelas apa saja perbedaan antara buku fiksi dan nonfiksi, yang dapat diringkas sebagai berikut:
- Buku fiksi adalah karya yang bersumber dari imajinasi pengarang, sedangkan informasi dalam buku nonfiksi bersumber dari data dan fakta.
- Buku fiksi bersifat subjektif karena bersumber dari imajinasi pengarang, sedangkan buku nonfiksi bersifat objektif karena berasal dari data dan fakta.
- Buku fiksi sah-sah saja jika memiliki multitafsir mengenai bagaimana pembaca memahami dan bagaimana menyimpulkan isi buku, sedangkan buku nonfiksi harus menghindari multitafsir agar informasi yang ingin disampaikan tetap sesuai dan terarah.
- Dengan begitu, buku fiksi tidak menuntut pertanggungjawaban atas kebenaran isinya, sedangkan informasi yang disajikan dalam buku nonfiksi harus dipertanggungjawabkan secara ilmiah.
Persamaan Buku Fiksi dan Nonfiksi
Baik buku fiksi maupun nonfiksi dapat digunakan sebagai pengayaan untuk memperkaya karya tulis atau buku yang dibuat atau ditulis di kemudian hari.
Apa Contoh Buku Fiksi dan Nonfiksi
Berikut adalah contoh buku fiksi dan nonfiksi populer:
Contoh Buku Fiksi
- Serial novel Harry Potter karya JK Rowling
- Sembilan Pembawa Cincin, Dua Menara, dan Trilogi Kembalinya Sang Raja, oleh JRR Tolkien
- Laskar Pelangi oleh Andrea Hirata
- Dilan: Dia Adalah Dilan 1990ku karya Pidi Baiq.
- 5 cm oleh Dony Dhirgantoro
- Trilogi Hobbit, oleh JRR Tolkien
- Negeri 5 Menara oleh Ahmad Fuadi,
- Orang Bloomington oleh Budi Darma
- Filosofi Kopi oleh Dee Lestari
- Malaikat Pengembara oleh AS Laksana,
Contoh Buku Nonfiksi
- Seni Menjadi Benar-Benar Idiot oleh Mark Manson
- Filsafat Teras oleh Henry Manampiring
- Kebiasaan Atom oleh James Clear
- Sapiens Sejarah Singkat Manusia oleh Yuval Noah Harhari
- Madilog oleh Tan Malaka
- Ayah Kaya, Ayah Miskin oleh Robert T Kiyosai
- Nanti Akan Kami Ceritakan Tentang Hari Ini oleh Marchella FP
- Startup Lien oleh Eric Liens
- Semuanya Ambyar oleh Marc Manson
- Aku Ingin Mati Tapi Aku Ingin Makan Tteokpokki oleh Baek Se Hee
Rekomendasi Buku Fiksi dan Nonfiksi untuk Siswa
20 contoh buku fiksi dan nonfiksi di atas sangat direkomendasikan untuk dibaca oleh siswa.
Kesimpulan
Kami berharap penjelasan yang komprehensif dan menyeluruh di atas dapat membuat para Quipperans dapat membedakan antara buku fiksi dan nonfiksi. Meskipun memiliki banyak perbedaan, buku fiksi dan nonfiksi juga memiliki kesamaan yaitu sama-sama penting untuk membuka wawasan dan mengenal dunia lebih luas.
Semoga penjelasannya dapat bermanfaat dan anda dapat memahaminya dengan baik. Selamat membaca!