Hei, Quipperians! Apa kabar semuanya? Wah semangat sekali belajarnya sampai sering mampir ke Blog Quipper! Dan itu luar biasa, teman-teman! Artinya semangat juang kamu tinggi dan kamu adalah orang yang pantang menyerah. Terlebih lagi, Quipper Blog selalu menyediakan materi pelajaran yang sangat baik dan tentunya sangat mudah untuk dipelajari.
Kali ini Quipper Blog ingin mengajak kamu yang berasal dari jurusan IPA untuk belajar Kimia khususnya Senyawa Karbon. Hayo, siapa yang tidak terlalu paham dengan materi ini? Agar tidak bingung dan bingung lagi apa itu senyawa karbon, yuk langsung saja kita bahas kepoin pembahasan selengkapnya di bawah ini!
A. Pengertian Senyawa Karbon
Sebelum membahas lebih jauh tentang senyawa karbon, tentunya Anda harus tahu apa artinya. Senyawa karbon adalah senyawa yang komponen utamanya tersusun atas atom karbon (C), hidrogen (H), oksigen (O), nitrogen (N), belerang (S), dan unsur organik lainnya.
Karbon adalah komponen terbesar dalam senyawa ini. Ini karena keistimewaan atom karbon. 4 elektron valensi atom karbon memungkinkan karbon untuk berikatan dengan 4 atom karbon atau unsur lainnya.
Karbon juga dapat membentuk ikatan tunggal, ganda, dan rangkap tiga. Kamu tahu, Quipperians. Fitur ini membuat atom karbon mampu terbentuk rantai karbon.
B. Klasifikasi Senyawa Karbon
Karena kemampuan atom karbon untuk membentuk rantai karbon dan mengikat berbagai gugus fungsi, senyawa karbon juga memiliki jangkauan yang luas. Nah, agar lebih mudah dipelajari, senyawa karbon diklasifikasikan berdasarkan gugus fungsi yang dimilikinya.
Berdasarkan gugus fungsinya, berikut adalah klasifikasi senyawa karbon:
Biar makin mudah diingat, Quipper Blog punya SUPER alias Quipper Solutions, nih.
C. Golongan Senyawa Karbon dan Sifat-sifatnya
1. Alkohol (Alkanol)
A. Definisi dan Klasifikasi Alkohol
Alkohol adalah senyawa karbon dengan gugus fungsi -OH (gugus hidroksi). Rumus umumnya adalah R-OH. Alkohol mudah larut dalam air dan memiliki titik didih yang relatif tinggi, karena adanya ikatan hidrogen. Berdasarkan letak gugus hidroksinya, alkohol dibagi menjadi 3 jenis, yaitu alkohol primer, sekunder, dan tersier.
B. Nomenklatur Senyawa Beralkohol
Menurut IUPAC, nomenklatur alkohol adalah sebagai berikut.
- Rantai terpanjang yang diberi nama alkohol harus memiliki gugus fungsi -OH yang melekat padanya.
- Atom karbon diberi nomor mulai dari yang paling dekat dengan atom karbon yang memegang gugus fungsi -OH.
- Jika terdapat lebih dari satu gugus hidroksil, gunakan awalan di, tri, dan seterusnya sebelum akhiran -ol.
C. Reaksi terhadap Alkohol
2. Eter (Alkoksi Alkana)
A. Definisi Eter
Eter adalah senyawa karbon dengan rumus molekul RO-R’, di mana R dan R’ adalah gugus alkil, baik gugus alkil maupun bukan. Atom oksigen dalam molekul eter bertindak sebagai gugus fungsi. Eter sulit larut dalam air, karena bersifat nonpolar. Eter mudah terbakar dan memiliki titik didih yang relatif rendah.
B. Nomenklatur Eter
Menurut IUPAC, nomenklatur eter adalah sebagai berikut.
- Rantai karbon terpendek yang mengikat gugus fungsi –O– ditetapkan sebagai gugus fungsi alkoksi.
- Rantai karbon yang lebih panjang dinamai alkana yang dikandungnya. Untuk nama-nama yang sepele, penamaan eter dilakukan dengan menyebutkan nama dua gugus alkil yang mengapit gugus –O–, kemudian menambahkan akhiran eter.
C. Reaksi pada Eter
3. Aldehida (Alkanal)
A. Definisi aldehida
Nah, aldehida adalah senyawa karbon dengan rumus molekul R-CHO yang mengandung gugus karbonil. Gugus karbonil adalah gugus fungsional yang terdiri dari atom karbon dan atom oksigen berikatan rangkap.
Aldehida dapat larut dalam air, karena bersifat polar, Quipperian. Aldehida juga dapat dioksidasi oleh reagen Fehling dan Tollens. Dengan pereaksi Fehling, aldehida menghasilkan endapan merah bata. Sedangkan dengan pereaksi Tollens, aldehida menghasilkan cermin perak.
B. Nomenklatur Aldehida
Menurut IUPAC, nomenklatur aldehida adalah sebagai berikut.
- Rantai terpanjang yang memberi nama alkanal harus memiliki gugus -CHO yang melekat padanya.
- Penomoran atom karbon dimulai dari atom karbon yang mengikat gugus -CHO.
4. Keton (Alkanon)
A. Definisi Keton
Keton adalah senyawa karbon dengan rumus umum R–CO–R’. Keton juga dikenal sebagai senyawa karbonil karena memiliki gugus fungsi C=O. Keton dapat dibuat dengan oksidasi alkohol sekunder. Keton tidak dapat dioksidasi oleh reagen Fehling dan Tollens, sehingga dapat dibedakan dari aldehida.
B. nomenklatur keton
Menurut IUPAC, nomenklatur keton adalah sebagai berikut.
- Rantai karbon terpanjang yang diberi nama alkanon harus menyertakan gugus fungsi –CO–.
- Atom C dari gugus karbonil harus memiliki nomor serendah mungkin. Untuk nama keton yang sepele, dua gugus alkil yang melekat pada gugus karbonil dicantumkan pertama dalam urutan abjad, diikuti dengan kata keton.
5. Asam Karboksilat (Asam Alkanoat)
A. Definisi Asam Karboksilat
Asam karboksilat adalah senyawa karbon dengan rumus umum R-COOH (gugus karboksil). Gugus karboksil yang ditemukan dalam asam karboksilat adalah kombinasi gugus karbonil dan gugus hidroksil. Asam karboksilat dapat dibuat dengan oksidasi kuat alkohol primer. Asam karboksilat larut dalam air, karena bersifat polar.
B. Nomenklatur Asam Karboksilat
Menurut IUPAC, tata nama asam karboksilat adalah sebagai berikut.
- Ganti akhiran -ana dengan -anoat pada rantai karbon terpanjang yang memegang gugus karboksil.
- Memberikan awalan asam pada nama alkanoat.
C. Reaksi terhadap Asam Karboksilat
6. Ester (Alkil Alkanoat)
A. Definisi Ester
Ester adalah senyawa karbon dengan rumus umum R-COO-R’. Ester dapat dibuat dengan mereaksikan alkohol dengan asam karboksilat. Reaksi pembentukan ester disebut reaksi esterifikasi yang mengikuti persamaan berikut.
R-COOH + R’-OH → R-MENDEKUT-R’ + H2HAI
B. Nomenklatur Ester
Menurut IUPAC, penamaan ester dilakukan dengan menyebutkan gugus alkil terlebih dahulu, baru kemudian diikuti gugus alkanoat.
C. Reaksi terhadap Ester
Nah, Quipperian, salah satu reaksi substitusi terpenting pada ester adalah reaksi trigliserida basa yang menghasilkan sabun (garam alkanoat) dan gliserol. Reaksi ini disebut reaksi saponifikasi atau penyabunan yang mengikuti persamaan berikut.
7. Alkil Halida (Haloalkana)
A. Definisi Alkil Halida
Alkil halida adalah senyawa turunan dari alkana yang terbentuk dari reaksi substitusi atom hidrogen oleh unsur dari golongan halogen (golongan VII A). Rumus umumnya adalah R-X, di mana X adalah halogen (F, Cl, Br, I)
B. Nomenklatur Alkil Halida
Menurut IUPAC, nomenklatur alkil halida adalah sebagai berikut.
- Rantai terpanjang yang memiliki grup -X dipilih sebagai rantai utama. Nomor cluster -X dijaga serendah mungkin.
- Jika terdapat lebih dari 1 jenis atom halogen, urutan penomoran didasarkan pada tingkat kereaktifan halogen, sedangkan penamaan berdasarkan urutan abjad.
- Jika jumlah atom sejenis lebih dari satu, gunakan awalan di-, tri-, dan seterusnya.
D. Isomer dalam Senyawa Karbon
Selanjutnya Quipper Blog akan mengajak Anda untuk membahas isomer pada senyawa karbon. Apa itu isomer? Isomer adalah senyawa dengan rumus molekul atau atom yang sama, tetapi strukturnya berbeda. Isomer yang terjadi pada senyawa karbon adalah isomer struktural dan isomer spasial.
1) Isomer Struktural
Isomer struktural dapat berupa isomer bilangan, isomer posisi, dan isomer gugus fungsi. Berikut penjelasannya, Quipperian.
- Isomer kerangka adalah dua senyawa dengan rumus molekul yang sama, tetapi rantai utama yang berbeda. Contoh: n-butana dengan 2-metil propana.
- Isomer posisi adalah dua senyawa dengan rumus molekul dan rantai induk yang sama, tetapi posisi gugus fungsinya berbeda. Contoh: 1-propanol dengan 2-propanol.
- Isomer fungsional adalah isomer yang memiliki rumus molekul sama, tetapi gugus fungsinya berbeda. Contoh: propanal dengan propanon (aldehida dan keton).
Satu hal yang perlu Anda ingat adalah bahwa isomer memiliki susunan rantai karbon yang berbeda. Sedangkan pada isomer kedudukan gugus fungsi berubah.
2) Isomer Ruang
Isomer spasial dapat berupa isomer geometris atau isomer optik.
- isomer geometris adalah isomer yang terjadi pada senyawa yang memiliki bagian molekul tetap, seperti ikatan rangkap atau cincin. Ada dua bentuk isomer geometri, yaitu bentuk cis dan trans. Senyawa Cis terbentuk ketika gugus yang sama berada di satu sisi. Sedangkan senyawa trans terbentuk jika gugus yang sejenis berada pada sisi yang berlawanan. Contoh: cis-dikloroeten dan trans-dikloroeten.
- Isomer optik adalah isomer yang terjadi pada senyawa yang memiliki atom karbon asimetris atau atom karbon kiral (C kiral). C kiral berarti bahwa atom karbon mengikat 4 kelompok atau elemen yang berbeda. Senyawa dengan isomer optik disebut senyawa aktif optik. Senyawa optis aktif memiliki sifat mampu memutar bidang polarisasi. Contoh: asam amino alanin dengan rumus molekul CH(NH2)(COO)(CH3).
E. Reaksi Senyawa Karbon
Setelah membahas mengenai pengertian, klasifikasi, dan ciri-cirinya, kini Blog Quipper ingin membahas tentang reaksi senyawa karbon, berikut ini. Berikut ini adalah reaksi umum yang terjadi pada senyawa karbon.
F. Contoh Soal Senyawa Karbon
Nah, agar kamu bisa belajar lebih banyak lagi, kini Quipper Blog akan memberikan contoh soalnya. Semoga kamu bisa menemukan jawabannya dengan benar, ya!
Jumlah maksimum isomer optik yang dapat dimiliki suatu senyawa dapat ditentukan berdasarkan jumlah atom C asimetris atau atom C kiral yang dimilikinya. Jumlah maksimum isomer optik = 2n di mana n adalah jumlah atom C kiral.
Jika jumlah maksimum isomer optik untuk 2-metil-2,4-dihidroksipentana dan 2,4-dihidroksipentana masing-masing dinyatakan sebagai p dan q, maka pernyataan yang benar adalah…
Ap = q
B. p > q
C. p D. p = 2q
Ep = 4q
Jawaban: C
Nah buat kalian yang ingin tahu seperti apa pembahasan diatas langsung saja simak video dibawah ini ya.
Quipperian, itulah pembahasan lengkap dari Blog Quipper mengenai Senyawa Karbon. Bagaimana, sangat detail bukan? Belajar pasti gampang makan! Jika Anda masih ingin mempelajari materi lain atau mungkin menonton video dari tutor keren atau hanya soal latihan, itu tidak masalah Kamu tahu bergabung bersama Video Quiper.
Di sana, kamu bisa mempelajari materi apapun yang kamu mau melalui video, rangkuman, dan soal latihan. Sangat keren, bukan? Sampai jumpa di artikel menarik lainnya, Quipperian!