Bahasa Indonesia memiliki aturan dan ketentuan khusus yang mengatur bagaimana kata digunakan dan disusun, salah satunya adalah kata baku.
Kata baku (standard vocabulary) merupakan salah satu unsur kunci dalam bahasa Indonesia, karena berfungsi sebagai pedoman tata bahasa dan ungkapan yang tepat dalam percakapan sehari-hari.
Pada artikel ini akan dibahas mengenai pentingnya memahami kata baku, serta manfaatnya untuk meningkatkan penggunaan bahasa Indonesia.
Selain itu, Quipper kemudian akan meninjau beberapa aturan dan regulasi paling umum yang terkait dengan kata baku, seperti prefiks, sufiks, ketidakberaturan, partikel, peminjaman kata dari bahasa lain, dan masih banyak lagi.
Dengan memahami aspek-aspek tersebut, Anda dapat berbicara dan menulis dengan mudah dan lebih percaya diri.
Apa itu Kata Standar?
Kata baku merupakan salah satu pilar penting dalam penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar.
Menurut Kosasih dan Hermawan (2012) kata baku adalah kata yang diucapkan atau ditulis oleh seseorang menurut aturan atau pedoman baku.
Kata standar adalah kata yang sesuai dengan Ejaan yang Ditingkatkan (EYD) atau Ejaan yang Disempurnakan Baru (EYDB). Kedua ejaan ini telah dikembangkan untuk membantu menjaga daya saing negara dalam hal penggunaan bahasa.
Kata baku, yang juga disebut sebagai kosa kata baku, berfungsi sebagai pedoman untuk jenis kata, ejaan, dan tata bahasa yang boleh digunakan saat menulis dan berbicara dalam bahasa Indonesia.
Tanpa kata-kata ini, banyak bentuk kosa kata dan gaya tata bahasa mungkin akan berbeda dari satu daerah ke daerah lain. Kebiasaan ini akan menimbulkan masalah bila tersampaikan kepada pendengar dan pembaca.
Awal Terbentuknya Kata Baku
Kata baku dalam bahasa Indonesia pada mulanya adalah kata yang terdapat dalam bahasa daerah. Kata-kata ini kemudian disederhanakan sehingga mudah dipelajari dan dipahami.
Kemudian pemerintah Indonesia merumuskan kata-kata tersebut dalam bentuk baku dan mengadopsi kata-kata dari berbagai bahasa asing, baik itu bahasa Melayu, Belanda, Jerman, Portugis, dan Inggris.
Sebagian besar kata yang digunakan saat ini telah disesuaikan dengan morfologi (bentuk) dan sintaksis (ekspresi) yang lazim dalam bahasa Indonesia.
Ini memastikan bahwa komunikasi lebih lancar dan terstruktur yang sangat penting ketika berbicara atau menulis dengan orang lain dalam bahasa Indonesia.
Peran Kata Baku dalam Bahasa Indonesia
Kata baku sangat penting bagi pengguna bahasa Indonesia. Kata-kata standar tidak hanya memastikan pengucapan dan ejaan yang benar, tetapi juga membantu menciptakan pemahaman bahasa.
Dengan demikian, kata ini berperan penting dalam menjaga keutuhan bahasa dan menghindari kesalahpahaman dalam berkomunikasi.
Selain itu, dapat menunjukkan rasa hormat kepada pendengar, serta menunjukkan komitmen terhadap teknik komunikasi yang tepat.
Fungsi Kata Standar
Kata baku memiliki fungsi penting dalam menyusun bahasa yang tepat agar maksud dan tujuan Anda tersampaikan dengan jelas. Kata-kata standar membantu kita menyampaikan ekspresi dengan jelas dan presisi, tanpa hambatan atau ambiguitas.
Menurut Sugihastuti & Siti Saudah (2018) dikenal empat fungsi kata baku, yaitu:
- Sebagai Pemersatu
Ia dianggap mampu menyatukan penutur atau sastrawan menjadi satu komunitas bahasa dan hadir sebagai rujukan utama bagi penutur bahasa antar daerah.
- Pemberi Spesialisasi
Pembakuan kata dalam suatu bahasa dapat menjadi pembeda dengan masyarakat pengguna bahasa lainnya. Selain itu, standarisasi perlu diterapkan dalam penggunaan bahasa Indonesia guna membedakan bahasa-bahasa yang serumpun.
- Pembawa Otoritas
Kata baku yang diterapkan dalam bahasa dapat menunjukkan kewibawaan pemakainya. Para ahli bahasa dan sebagian kalangan di Indonesia pada umumnya berpendapat bahwa perkembangan bahasa Indonesia dapat dijadikan contoh bagi bangsa-bangsa lain di Asia Tenggara.
- Kerangka acuan
Kata baku menjadi tolok ukur baik tidaknya penggunaan bahasa oleh seseorang atau kelompok.
Kesalahan Umum yang Harus Dihindari Saat Menggunakan Kata Standar
Saat menggunakan kata baku, ada beberapa kesalahan umum yang harus dihindari.
- Kata baku dalam bahasa Indonesia harus selalu dieja dengan benar.
Pastikan untuk memeriksa ulang ejaan setiap kata untuk memastikan keakuratannya.Menurut Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia Disempurnakan (EYD), ejaan baku mencakup beberapa konsep, yaitu penggunaan huruf (huruf, vokal, konsonan, diftong, gabungan konsonan, dan jeda kata), penggunaan huruf kapital dan miring, penulisan kata, penulisan unsur serapan, dan penggunaan tanda baca.
- Selain itu, penting untuk menggunakan konjungsi yang benar untuk setiap kata. Misalnya, jika kata kerja diakhiri dengan -kan, kata kerja tersebut tidak boleh dikonjugasikan seolah-olah diakhiri dengan -i.
- Berusaha keras untuk konsistensi saat menggunakan kata-kata standar. Pilihan kata yang tidak konsisten dapat menyebabkan kebingungan dan salah tafsir.
Dengan mengikuti tip sederhana ini, Anda dapat memastikan bahwa kata tersebut digunakan dengan benar.
Cara Membedakan Kata Standar dan Tidak Standar
Untuk mengetahui cara membedakan kata baku dan tidak baku, Anda harus mengikuti langkah-langkah di bawah ini.
Kaidah yang paling penting dalam membedakan kata baku dan tidak baku adalah kata baku adalah kata yang sifatnya lebih formal dan berasal dari kosakata bahasa Indonesia tingkat atas.
Selain itu, Anda dapat melihat struktur tata bahasa untuk menentukan apakah suatu kata itu baku atau tidak.
Kata-kata standar akan selalu benar secara tata bahasa, sedangkan kata-kata yang tidak standar mungkin tidak mengikuti aturan tata bahasa yang sama.
Cara lain untuk mengidentifikasi apakah suatu kata baku atau tidak adalah dengan melihat apakah kata tersebut berasal dari kamus resmi atau sumber menurut kamus, seperti Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI).
Contoh Kata Standar dan Non-Standar AZ
Kata baku yang biasa digunakan dalam kehidupan sehari-hari adalah kata yang terkesan biasa saja, namun memiliki aturan pemakaian tertentu. Ini termasuk topik sempit seperti konjungsi, kata ganti, dan kata kerja.
Kata baku juga mencakup kosa kata yang lebih luas, mulai dari istilah akademis hingga jargon. Misalnya, “sekolah” adalah kata standar umum yang digunakan untuk merujuk pada lembaga pendidikan formal, sedangkan “kenyataan” digunakan untuk menggambarkan suatu bentuk kebenaran atau isyarat dari situasi fisik.
Untuk membantu Anda lebih memahami kata-kata standar dan non-standar, berikut adalah beberapa contoh dari setiap huruf alfabet.
kata Baku | Kata-kata Tidak Standar |
---|---|
Program | Acar |
Alfabet | alfabet |
bis-bis | Bis |
Tercapai | Lelah |
Durian | durian |
Karangan | Karangan |
Dasar | Dasar |
Jenius | jenius |
Menghafal | hafal |
Sertifikat | Diploma |
Dengan tepat | Jadi |
kuitansi | Kuitansi |
Pipa saluran air | Pipa saluran air |
Pengelola | Pengelola |
Nomor | Nomor |
Pergantian | Pergantian |
Paramedis | Paramedis |
qariah | karier |
Penggerebekan | Rajia |
Saus cabai | Sambal |
Tetapi | Tetapi |
guru agama | pendeta |
Vila | Vila |
Wakaf | Wakaf |
Xenon | Senin |
Yogyakarta | Yogyakarta |
Zina | zina |
Contoh penggunaan kata baku dalam bentuk kalimat efektif bisa anda terapkan seperti dibawah ini:
- Di usia 6 tahun, Dina sudah bisa menghafal semuanya alfabet Bahasa Indonesia.
- Rina menyewa vila di Bali selama seminggu.
- Musim Durian biasanya terjadi pada bulan Desember sampai Januari.
- Liburan sekolah tahun ini kami pergi ke Yogyakarta bersama keluarga besarku.
- Dengan ini saya sayawakafsebidang tanah untuk dijadikan tempat ibadah.
- Diketahui ada 322 spesies saus cabai di Indonesia salah satu yang paling populer adalah sambal terasi.
- Setiap pembelian barang di atas satu juta akan diberikan kuitansi dan garansi dari toko.
- Air Pipa saluran air Saya memiliki bau tidak sedap di rumah saya selama dua hari karena polusi limbah.
- Sejumlah siswa SMP terjaring serangan kendaraan bermotor oleh petugas Satlantas Bogor kemarin.
- Desi dan Ratna menginap di kamar hotel nomor 310.
Itulah informasi mengenai pembahasan materi bahasa indonesia tentang kata baku dan contohnya dalam kalimat.
Semoga artikel ini membantu!