Quipperian, tahukah Anda bahwa ada larutan yang dapat menghantarkan listrik? Larutan seperti itu disebut larutan elektrolit. Sebaliknya, larutan yang tidak dapat menghantarkan listrik disebut larutan non-elektrolit.
Keduanya memiliki manfaat yang sangat penting dalam kehidupan manusia, bahkan larutan elektrolit sangat dibutuhkan oleh tubuh agar organ tubuh seperti otak, saraf dan otot dapat berfungsi dengan baik.
Apakah ada manfaat lain dari larutan elektrolit dan non-elektrolit? Bagaimana membedakan keduanya? Semua pertanyaan Anda akan terjawab melalui bacaan berikut ini.
Pengertian dan Ciri Larutan Elektrolit dan Non Elektrolit
Sebelum membahas apa itu larutan elektrolit dan non-elektrolit, apakah anda sudah mengetahui apa yang dimaksud dengan larutan? Larutan adalah campuran homogen yang terdiri dari dua atau lebih zat. Misalnya larutan garam atau larutan gula.
Larutan terdiri dari pelarut (solvent) dan zat terlarut (solute). Berdasarkan daya hantar listriknya, secara umum larutan dibedakan menjadi dua jenis, yaitu larutan elektrolit dan larutan non-elektrolit.
Berikut adalah pengertian dan ciri-ciri larutan elektrolit dan non-elektrolit.
Larutan elektrolit
Larutan elektrolit merupakan larutan yang dapat menghantarkan arus listrik karena senyawa yang terkandung di dalamnya dapat terionisasi menjadi ion bermuatan listrik dan bergerak bebas. Hal inilah yang membuat larutan elektrolit dapat membuat lampu menyala dalam percobaan.
Dalam percobaan ini, dua elektroda dicelupkan ke dalam larutan elektrolit. Beberapa saat kemudian, muncul ciri-ciri seperti lampu yang menyala dan munculnya gelembung gas di sekitar elektroda. Contoh larutan elektrolit antara lain HCl, HNO3H2JADI4NaCl, dan NaOH.
Selain bermanfaat bagi kehidupan manusia sehari-hari, elektrolit juga dibutuhkan oleh tubuh agar organ tubuh seperti otak, otot, dan saraf dapat menjalankan fungsinya dengan baik. Anda dapat memenuhi kebutuhan tubuh akan elektrolit melalui berbagai jenis makanan dan cairan tubuh.
Ada dua jenis larutan elektrolit, yaitu larutan elektrolit kuat dan larutan elektrolit lemah.
Larutan non-elektrolit
Kebalikan dari larutan elektrolit adalah larutan non-elektrolit, larutan ini tidak dapat menghantarkan arus listrik karena senyawa-senyawa yang terkandung dalam larutan non-elektrolit tidak dapat terionisasi menjadi ion-ion sehingga pada saat percobaan dilakukan akan muncul ciri-ciri seperti lampu tidak dapat menyala dan tidak menghasilkan gelembung gas di sekitar elektroda.
Contoh larutan non-elektrolit antara lain larutan gula, larutan urea, dan larutan etanol.
Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa perbedaan larutan elektrolit dan non elektrolit adalah sebagai berikut.
Larutan elektrolit | Larutan non-elektrolit |
---|---|
Dapat menghantarkan arus listrik. | Tidak dapat menghantarkan arus listrik. |
Senyawa dalam larutan elektrolit terionisasi menjadi ion bermuatan listrik dan bergerak bebas. | Senyawa dalam larutan non-elektrolit tidak dapat terionisasi menjadi ion. |
Dalam percobaan, cahaya dapat menyala dan gelembung gas muncul di sekitar elektroda. | Dalam percobaan, cahaya tidak menyala dan tidak ada gelembung gas yang muncul di sekitar elektroda. |
Komposisi utamanya adalah asam, basa dan garam. | Komposisi utamanya adalah senyawa yang mengandung karbon, gula dan lemak. |
Jenis Larutan Elektrolit
Berdasarkan kekuatan daya hantar listriknya, larutan elektrolit dikelompokkan menjadi dua, yaitu larutan elektrolit kuat dan larutan elektrolit lemah. Apa perbedaan antara keduanya? Mari simak ulasan berikut ini.
Larutan elektrolit kuat
Larutan elektrolit kuat adalah larutan elektrolit yang telah terionisasi sempurna sehingga pada saat percobaan dilakukan lampu menyala terang dan muncul gelembung gas di sekitar elektroda. Dengan kata lain, derajat ionisasi larutan elektrolit kuat sama dengan 1 (α = 1 ).
Selain cahaya yang bersinar terang dan gelembung gas yang muncul, ciri lain dari larutan elektrolit kuat adalah jika dituliskan dalam persamaan reaksi, ditandai dengan tanda panah ke kanan. Contoh:
HCl(SAYA) → H+ (SAYA) + Kl– (SAYA)
Artinya, terionisasi sempurna adalah jika suatu larutan elektrolit, seperti HCl dilarutkan dalam air, maka hampir semua molekul HCl akan terurai membentuk ion H+ dan ion Cl–.
Pada dasarnya larutan elektrolit kuat terdiri dari beberapa asam dan basa, serta garam. Berikut ini adalah contoh larutan elektrolit kuat:
- HCl (asam klorida)
- H2JADI4 (Aki air)
- NaCl (garam meja)
- Ca(OH)2 (kapur)
- HNO3 (asam sendawa)
- NaOH (soda api)
Larutan elektrolit lemah
Larutan elektrolit lemah adalah larutan elektrolit yang ionisasinya tidak terjadi seluruhnya atau hanya sebagian sehingga pada saat percobaan dilakukan cahaya tidak menyala atau redup, tetapi masih tampak gelembung gas di sekitar elektroda. Larutan ini memiliki derajat ionisasi antara 1 dan 0 ( 0 < α < 1 ).
Tidak terionisasi seluruhnya atau sebagian, artinya bila larutan elektrolit dilarutkan dalam air, hanya sekitar persentase tertentu yang terlarut. Hal inilah yang menyebabkan arus listrik yang dialirkan oleh larutan elektrolit ini menjadi lemah.
Jika dituliskan dalam persamaan reaksi, ditandai dengan dua anak panah ke kanan dan ke kiri. Contoh:
CH3COOH (SAYA) ⇋ H+ (SAYA) + CH3MENDEKUT– (SAYA)
Jika larutan elektrolit kuat terdiri dari asam kuat, basa kuat dan garam, maka larutan elektrolit lemah pada dasarnya terdiri dari asam lemah dan basa lemah. Contoh larutan elektrolit lemah adalah sebagai berikut:
- NH3 (amonia)
- NH4OH (Amonium hidroksida)
- CH3COOH (larutan cuka dapur)
- H2Oh (air)
- HCN (asam sianida)
Berdasarkan pembahasan di atas, secara garis besar perbedaan larutan elektrolit kuat dan larutan elektrolit lemah dapat dilihat pada tabel berikut.
Elektrolit kuat | Elektrolit lemah |
---|---|
Dapat sepenuhnya terionisasi saat berada di dalam air. | Tidak sepenuhnya atau hanya sebagian terionisasi saat berada di dalam air. |
Jumlah ion dalam larutan sangat banyak. | Jumlah ion dalam larutan hanya sedikit. |
konduktivitas listrik yang kuat. | Konduktivitas listrik lemah. |
Derajat ionisasi sama dengan 1 (α = 1 ). | Derajat ionisasi adalah antara 1 dan 0 ( 0 < α < 1 ). |
Jika ditulis dalam persamaan reaksi, itu ditandai dengan panah ke kanan. | Jika dituliskan dalam persamaan reaksi, ditandai dengan dua anak panah ke kanan dan ke kiri. |
Manfaat Larutan Elektrolit dan Non Elektrolit dalam Kehidupan
Berikut beberapa manfaat larutan elektrolit dan non-elektrolit dalam kehidupan sehari-hari.
Manfaat larutan elektrolit
Manfaat larutan elektrolit dalam kehidupan sehari-hari adalah sebagai berikut.
1. Mengatasi diare
Apakah Anda pernah mengalami diare? Salah satu obat yang dianjurkan untuk diminum pastinya larutan oralit bukan?
Larutan oralit termasuk larutan elektrolit lho. Di dalamnya terdapat senyawa elektrolit dan mineral, seperti natrium sitrat dihidrat, kalium klorida, dan natrium klorida
Larutan oralit ini berfungsi untuk mencegah penderita diare mengalami dehidrasi atau kekurangan cairan tubuh dengan mengganti elektrolit dan mineral yang hilang akibat diare.
2. Hemat energi
Larutan elektrolit kuat biasanya digunakan untuk menyimpan energi pada mobil, sepeda motor atau kendaraan lain dalam bentuk air aki. Tanpa air aki ini, kendaraan Anda tidak akan bisa dihidupkan.
3. Sebagai bumbu dapur
Larutan elektrolit juga terdapat pada rempah-rempah yaitu garam atau rumus kimianya NaCl. Garam dapur berfungsi untuk menambah cita rasa makanan sekaligus merangsang nafsu makan.
Meski begitu, tidak disarankan menggunakan garam berlebih, karena bisa mengganggu fungsi ginjal. Dianjurkan untuk mengkonsumsi garam hanya 5 gram per hari.
4. Sebagai pengawet
Ingat, salah satu komponen larutan elektrolit adalah asam. Komponen asam dalam larutan elektrolit ini, seperti air jeruk nipis, dapat digunakan sebagai pengawet yang sehat dan alami.
Selain itu, bila digunakan dalam campuran makanan dan minuman, perasan jeruk nipis ini dapat memberikan rasa asam.
Manfaat larutan non-elektrolit
Tidak hanya larutan elektrolit saja yang dapat memberikan manfaat dalam kehidupan sehari-hari, larutan non-elektrolit juga memiliki beberapa manfaat bagi kehidupan manusia. Berikut ini adalah manfaat dari larutan non-elektrolit.
1. Sebagai sumber energi
Gula adalah komponen dari larutan non-elektrolit. Gula ini merupakan sumber energi berupa karbohidrat sederhana.
Ketika tubuh manusia kekurangan gula, maka akan terasa lelah, jantung berdebar, dan sulit berkonsentrasi. Sebaliknya, kelebihan gula dapat menyebabkan gangguan kesehatan, seperti obesitas dan diabetes.
2. Sebagai pupuk tanaman
Larutan non-elektrolit berupa urea dapat digunakan sebagai pupuk tanaman karena mengandung nitrogen dalam kadar tinggi yang baik untuk pertumbuhan tanaman.
Salah satu cairan yang termasuk dalam larutan non-elektrolit adalah akuades atau air suling. Air suling sendiri merupakan uap dari air mendidih yang kemudian diembunkan sehingga dapat kembali menjadi cair.
Air ini diyakini sebagai air paling murni yang dapat diminum manusia dan bebas dari garam, mineral, dan bahan organik. Manfaat utama air suling adalah untuk memenuhi kebutuhan cairan tubuh.
Selain itu, aquadest juga sering digunakan untuk membersihkan alat kesehatan, pemeriksaan laboratorium, dan campuran dalam produk kosmetik.
Quipperian, itulah pembahasan tentang larutan elektrolit dan non elektrolit. Bagaimana? Semua pertanyaan Anda sudah terjawab, bukan? Semoga ulasan tentang larutan elektrolit dan non elektrolit ini dapat bermanfaat.